Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Siap Pecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Sering Berselisih, Diganti oleh Gideon Sa'ar?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu siap memecat kepala pertahanan karena serangan Lebanon, sebuah Laporan mengungkapkan.

Penulis: Muhammad Barir
shafaq/tangkap layar
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. Friksi keduanya kembali menajam seiring belum berlangsungnya invasi militer Israel ke Lebanon guna mengusir Hizbullah dari garis perbatasan. Friksi ini dimanfaatkan Hizbullah untuk meningkatkan serangan ke wilayah pendudukan Israel. 

“Negosiasi antara tim Netanyahu dan Sa'ar sedang berlangsung untuk menggantikan Gallant,” kata lembaga penyiaran publik Israel KAN.

Namun, sumber di Partai Likud yang dipimpin Netanyahu membantah adanya kesepakatan formal yang telah dicapai.

Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang membantah laporan media tentang negosiasi dengan Sa'ar untuk menggantikan Gallant sebagai menteri pertahanan.

Saluran 12 Israel, mengutip sumber anonim yang dekat dengan Sa'ar, mengatakan, “Tidak ada yang baru dalam masalah ini.”

Sa'ar, mantan anggota Likud, mendirikan partainya sendiri setelah berpisah dari Netanyahu pada tahun 2020 dan telah muncul kembali sebagai tokoh kunci dalam politik Israel.

Gallant telah mendapat kecaman dari sekutu sayap kanan Netanyahu, termasuk Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir.

"Selama berbulan-bulan, saya telah meminta Perdana Menteri Netanyahu untuk memecat Gallant, dan sekaranglah saatnya untuk melakukannya segera. Keputusan harus diambil di wilayah utara dan Gallant bukanlah orang yang tepat untuk memimpinnya," tulis Ben-Gvir di X.

Menteri ekstremis itu berpendapat bahwa Gallant bukanlah pemimpin yang tepat untuk operasi militer di Lebanon.

Potensi masuknya Sa'ar ke dalam pemerintahan Israel dapat menandakan pendekatan strategis baru terhadap konflik Lebanon dan Gaza.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas perbatasan antara Hizbullah dan pasukan Israel saat Tel Aviv terus melancarkan serangan terhadap Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.200 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan Hamas.


SUMBER: THE CRADLE, ANADOLU AJANSI

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved