Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Guyuran 55 Roket Hizbullah Bakar Kota Safed, Israel Balas Serang Lebanon Selatan

Dalam serangan pertama, sekitar 20 roket Hizbullah ditembakkan dan dalam serangan kedua, sekitar 35 roket. Roket memicu kebakaran di Kota Safed Israel

times of israel/KAN
Sejumlah kebakaran terjadi setelah beberapa rentetan roket ditembakkan Hizbullah ke kota di utara pendudukan Israel, Safed dan sekitarnya, 14 September 2024. 

Gallant mengatakan bahwa kondisi Hamas yang terus melemah ini juga dapat mendorong terjadinya fase pertama dari proposal gencatan senjata yang sedang dibahas.

Adapun gencatan senjata tersebut berisikan kesepakatan jeda selama enam minggu dari pertempuran yang disertai pembebasan sejumlah sandera.

Namun demikian, Gallant menilai sentimen habisnya kekuatan Hamas ini tak bakal memengaruhi komitmen mereka untuk mengakhiri pertempuran dengan organisasi tersebut.

“Israel harus mencapai kesepakatan yang akan membawa jeda selama enam minggu dan mengembalikan sandera, Setelah periode itu, kami akan mempertahankan hak (militer) untuk beroperasi dan mencapai tujuan akhir kami termasuk penghancuran Hamas.”

Tentara IDF Israel dalam Perang kedua melawan Lebanon. Israel mengancam akan melancarkan perang ketiga seiring intensifnya serangan roket Hizbullah ke pemukiman Yahudi di utara Israel.
Tentara IDF Israel dalam Perang kedua melawan Lebanon. Israel mengancam akan melancarkan perang ketiga seiring intensifnya serangan roket Hizbullah ke pemukiman Yahudi di utara Israel. (tangkap layar ap)

Fokus Israel Beralih ke Lebanon

Gallant mengatakan bahwa dia percaya gencatan senjata dengan Hamas juga dapat menurunkan ketegangan di wilayah utara Israel dengan Hizbullah.

Baca juga: Debat Capres AS 2024: Donald Trump Sebut Kamala Harris Benci Israel, Abaikan Pidato Netanyahu

Bila ketegangan tersebut mereda, Gallant menilai warga Israel yang telah mengungsi sejak 8 Oktober 2023 dari wilayah tersebut dapat kembali ke rumah mereka di utara Israel, dekat perbatasan Lebanon.

“Mencapai kesepakatan juga merupakan kesempatan strategis yang memberikan kami peluang tinggi untuk mengubah situasi keamanan di semua front,” kata Gallant.

Namun demikian, Gallant mengaku tak mau menggantungkan hasil tersebut melalui perundingan gencatan senjata.

Demi mengantisipasi kemungkinan terburuk, Ia mengaku pengalihan fokus pasukan IDF ke utara Israel menjadi hal yang harus diprioritaskan saat ini.

Gallant mengatakan bahwa IDF sendiri telah memindahkan fokusnya ke front pertempuran di wilayah utara Israel .

“Pusat gravitasi peperangan kini bergerak ke utara, kami mendekati penyelesaian misi kami di selatan, tetapi kami memiliki tugas di sini yang belum dilaksanakan, dan misi ini adalah mengubah situasi keamanan dan mengembalikan penduduk ke rumah mereka,” katanya kepada para reservis Brigade Oded di utara Israel.

“Instruksi-instruksi ini mungkin adalah hal yang telah anda tunggu-tunggu, saya sudah berikan instruksi ini di selatan dan melihatnya bekerja dengan baik,” kata Gallant yang mengacu pada operasi ofensif jalur darat IDF di Gaza.

Dia menambahkan bahwa perintah semacam itu akan datang ke wilayah utara Israel juga dan para tentara yang bertugas harus siap untuk melaksanakan misi ini.

“Kami sedang menyelesaikan pelatihan seluruh urutan pertempuran untuk operasi darat [di Lebanon], dalam semua aspeknya,” kata Gallant.

“Saya sudah melihat dalam banyak situasi di mana saya berdiri di samping pasukan yang mengatakan kepada saya: ‘Anda hanya berbicara.’ Setelah seminggu, saya bertemu mereka di lapangan.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved