Senin, 29 September 2025

Topan Yagi di Vietnam: Korban Tewas Naik Jadi 82 Orang, Banjir Besar Diperkirakan Sampai ke Hanoi

Banjir melanda Vietnam utara saat jumlah korban tewas akibat Topan Yagi meningkat dari 64 menjadi 82 orang.

X/UNICEF_vietnam
Dampak Topan Yagi di Vietnam 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir besar diperkirakan akan menggenangi sebagian wilayah utara Vietnam, termasuk ibu kota Hanoi, lapor Reuters, mengutip pejabat pemerintah.

Tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh Topan Yagi telah menewaskan sedikitnya 82 orang dan 64 lainnya hilang di wilayah utara, kata badan penanggulangan bencana pada hari Selasa (10/9/2024).

Di samping itu, 52 orang terluka.

Jumlah korban tewas meningkat dari jumlah yang dilaporkan sehari sebelumnya, yakni 64 orang.

Sebagian besar korban tewas disebabkan oleh tanah longsor dan banjir bandang, kata badan tersebut.

Daerah utara lainnya, termasuk pusat industri Bac Giang dan Thai Nguyen, yang menjadi tempat pabrik beberapa perusahaan multinasional, juga menghadapi banjir parah, lapor media pemerintah.

Topan Yagi menerjang pada hari Sabtu (7/9/2024) di pantai timur laut Vietnam.

Topan tersebut menghancurkan sebagian besar kawasan industri dan permukiman serta membawa hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Sebelumnya, topan tersebut telah menghantam Filipina dan Pulau Hainan di Tiongkok selatan.

Kapal di Pelabuhan Penumpang Internasional Tuan Chau Alami Kerusakan akibat topan Yagi
Kapal di Pelabuhan Penumpang Internasional Tuan Chau Alami Kerusakan akibat topan Yagi (X/Twitter)

Menurut badan bencana dan media pemerintah, beberapa sungai di Vietnam utara naik ke tingkat yang mengkhawatirkan, menyebabkan desa-desa dan kawasan permukiman terendam banjir.

Sebuah jembatan berusia 30 tahun di atas Sungai Merah di provinsi utara Phu Tho runtuh pada hari Senin, menyebabkan delapan orang hilang, menurut pernyataan dari Komite Rakyat provinsi tersebut.

Baca juga: Topan Yagi Hantam Vietnam, 64 Orang Tewas, Tempat Wisata di Quang Ninh Rusak Parah

Pihak berwenang kemudian melarang atau membatasi lalu lintas di jembatan lain di seberang sungai, termasuk Jembatan Chuong Duong, salah satu jembatan terbesar di Hanoi.

"Ketinggian air di Sungai Merah meningkat dengan cepat," kata pemerintah pada hari Selasa dalam sebuah posting di akun Facebook-nya.

Menggunakan pengeras suara umum yang biasanya digunakan untuk menyiarkan propaganda Komunis di masa lalu, para pejabat memperingatkan penduduk distrik Long Bien di tepi sungai di ibu kota agar waspada terhadap kemungkinan banjir dan bersiap untuk mengungsi.

Air banjir telah menggenangi desa-desa di pinggiran Hanoi, lapor penyiar negara VTV.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan