Senin, 6 Oktober 2025

Nasib Para Pemetik Buah Asal Indonesia di Inggris, Mimpi yang Tak Sesuai Kenyataan

Mereka mengatakan akan pulang kampung dengan beban utang yang besar setelah dipecat karena tidak memenuhi target yang tidak realistis.

Editor: Hasanudin Aco
bbc
Seorang pemetik buah memetik buah rasberi selama musim petik di sebuah pertanian dekat Swanley, Inggris, pada Juli 2023. 

"Ketika mereka melepas kami, Haygrove hanya berkata, 'Maaf, kami juga tidak menginginkan ini', dan memberikan kami surat resmi yang menyatakan bahwa kami telah dipecat dan tiket kami kembali ke Indonesia akan berangkat keesokan harinya," katanya.

Dalam pernyataan yang diberikan kepada Al Jazeera, Haygrove mengatakan bahwa para pekerja tersebut telah diberhentikan karena kinerja yang buruk dan bahwa perusahaan “berkomitmen pada praktik ketenagakerjaan yang adil dan kesejahteraan semua pekerja kami”.

“Pada tanggal 24 Juni 2024, lima pekerja Indonesia diberhentikan setelah menjalani proses disiplin yang menyeluruh dan adil karena kinerja yang buruk secara konsisten. Pemberhentian ini dilakukan sesuai dengan prosedur manajemen kinerja terstruktur kami, yang mencakup beberapa tahap umpan balik, pelatihan, dan dukungan,” kata pihak peternakan.

Buka Penyelidikan

Gangmasters and Labour Abuse Authority (GLAA), lembaga utama Inggris untuk menyelidiki eksploitasi tenaga kerja, awal tahun ini membuka penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Menurut aturan perizinan GLAA, “pemegang lisensi tidak boleh mengenakan biaya kepada pekerja untuk layanan pencarian kerja apa pun”.

Namun, biaya lain seperti perjalanan dan pemeriksaan kesehatan dapat dikenakan selama bersifat sukarela.

“Barang atau layanan tambahan harus bersifat opsional dan tidak dapat didiskriminasi jika tidak diambil,” aturan tersebut menyatakan.

Dalam pernyataan yang diberikan kepada Al Jazeera, GLAA mengatakan pihaknya sedang menyelidiki keluhan para pekerja.

"Saat ini kami sedang menyelidiki proses perekrutan sejumlah pekerja Indonesia di Inggris dan berupaya mencari tahu keadaan sebenarnya. Saat ini, kami belum dapat memberikan komentar lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung," katanya.

Penyelidikan Serius

Haygrove mengatakan pihaknya menanggapi tuduhan pelanggaran "dengan sangat serius" dan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan GLAA.

"Kami tidak menyadari adanya biaya perekrutan ilegal hingga pihak ketiga menyampaikan kekhawatiran dan kemudian melaporkannya ke GLAA oleh Agri-HR. Haygrove memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap praktik semacam itu dan secara aktif mendukung penyelidikan GLAA," kata pihak pertanian.

“Kami tegaskan bahwa tidak ada masalah yang disampaikan secara langsung oleh pekerja Indonesia terkait perekrutan, akomodasi, atau kondisi kerja mereka di Haygrove.”

Setelah dipecat oleh Haygrove, Abdul dan dua pekerja lainnya memutuskan untuk tetap tinggal di Inggris.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved