Sabtu, 4 Oktober 2025

Pernikahan Dini

Marak Kawin Anak di Pakistan: Faktor Sosial dan Ekonomi Jadi Alasan Utama

Hampir 50 gadis muda di Pakistan dilaporkan telah dinikahkan demi uang, ketika keluarga mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

freepik
Ilustrasi menikah. Hampir 50 gadis muda di Pakistan dilaporkan telah dinikahkan demi uang, ketika keluarga mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Angka ini menduduki peringkat kedua tertinggi di sub-wilayah Afrika bagian timur dan selatan.

Lebih spesifiknya, 48 persen perempuan di Mozambik berusia antara 20 dan 24 tahun memasuki pernikahan atau perkawinan pertama mereka sebelum mencapai usia 18 tahun, sementara 14 persen melakukannya sebelum berusia 15 tahun

Pernikahan anak di Mozambik dipicu oleh ketidaksetaraan gender, yang berakar pada persepsi bahwa anak perempuan lebih rendah dibandingkan anak laki-laki.

Selain itu, kemiskinan memainkan peran penting dalam mendorong pernikahan anak, dengan separuh penduduk negara ini berada dalam kondisi miskin.

5. Bangladesh

Menurut laporan UNICEF, Bangladesh menduduki peringkat teratas dalam daftar kasus pernikahan anak tertinggi di Asia Selatan.

Di Bangladesh, 51 persen anak perempuan menikah sebelum mereka mencapai usia 18 tahun, dan 22 persen diantaranya menikah sebelum usia 15 tahun.

Untuk anak laki-laki, 4 persen menikah sebelum berusia 18 tahun. persen anak perempuan menikah sebelum usia 18 tahun, dibandingkan dengan 55 persen di wilayah perkotaan.

6. Mali

Di Mali, 54 persen anak perempuan menikah sebelum mereka mencapai usia 18 tahun, dan 16 persen menikah sebelum ulang tahun mereka yang ke-15.

Sebaliknya, 2 persen anak laki-laki di Mali menikah sebelum ulang tahun mereka yang ke-18. Pada tahun 2018, UN Women menunjukkan titik rawan pernikahan anak di Kayes, Sikasso, dan Mopti.

7. Chad

Chad mempunyai salah satu negara dengan prevalensi pernikahan anak tertinggi di dunia, yang berdampak pada 70 persen anak perempuan yang sudah menikah.

Praktik merugikan ini banyak terjadi di daerah pedesaan, dan dampaknya hanya akan memperparah siklus kemiskinan.

Di Chad, 61 persen anak perempuan menikah sebelum mereka mencapai usia 18 tahun, dan 24 persen menikah sebelum ulang tahun ke 15.

Sebaliknya, 8 persen anak laki-laki di Chad menikah sebelum ulang tahunnya yang ke-18.

Sebuah penelitian dilakukan untuk meneliti wilayah dengan tingkat pernikahan anak tertinggi di kalangan perempuan di Chad, dan Chari Baguirmi menonjol dengan tingkat 70 persen, diikuti oleh Mayo Kebbi Est sebesar 66 persen, Guera sebesar 63 persen, Kanem sebesar 60 persen, dan Salamat sebesar 61 persen.

8. Sudan

Selatan Di Sudan Selatan, pernikahan anak berfungsi sebagai strategi bertahan hidup dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan pangan.

9. Afrika Tengah

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved