Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Israel Mundur dari Khan Younis, Tinggalkan Jasad-jasad yang Dimutilasi

Pasukan Israel mundur dari Khan Younis, Gaza selatan, Sabtu (24/8/2024), setelah menghancurkan wilayah tersebut.

khaberni
Pasukan Israel (IDF) dalam agresi militer di Gaza - Pasukan Israel mundur dari Khan Younis, Gaza selatan, Sabtu (24/8/2024), setelah menghancurkan wilayah tersebut. 

TRIBUNNEWS.com - Pasukan Israel mundur dari Khan Younis di Jalur Gaza Selatan, Sabtu (24/8/2024), meninggalkan jasad-jasad korban perang yang dimutilasi dan kerusakan yang meluas.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Ajansi, kehancuran paling parah terjadi di wilayah "kota permukiman Hamad".

Apartemen dan menara di Hamad rata dengan tanah akibat serangan pesawat tempur Israel.

Para saksi mata melaporkan, puluhan bangunan perumahan hancur menjadi puing-puing di wilayah utara Khan Younis.

Hal itu berbarengan dengan penghancuran tanah dan properti milik warga sipil Palestina.

Para saksi juga mencatat, tim pertahanan sipil, pekerja kesehatan, dan Palang Merah Internasional sedang mencari orang hilang di wilayah di mana pasukan Israel melakukan serangan.

Beberapa jasad dan sisa-sisa potongan tubuh ditemukan di bagian utara Khan Younis dan dibawa ke Rumah Sakit Nasser di kota itu.

Serangan Israel di wilayah utara Khan Younis telah memaksa ribuan warga Palestina meninggalkan rumah mereka.

Selama beberapa hari terakhir, pasukan Israel kembali menduduki Khan Younis, namun mundur pada Sabtu lalu.

Mereka berpindah ke bagian timur kota.

Sebelumnya, Pertahanan Sipil Gaza melaporkan timnya menemukan 49 jenazah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, sejak Sabtu dini hari dan selama dua hari terakhir.

Baca juga: Lebih dari 320 Roket Katyusha Ditembakkan ke Israel, Hizbullah: Serangan Tahap Pertama Berhasil

Pemuda Palestina Tewas setelah Digunakan sebagai Tameng Manusia

Sementara itu, Zahir Tahseen Raddad (19), dari kota Saida, utara Tulkarm, meninggal pada Minggu (25/8/2024), setelah dijadikan tameng manusia oleh pasukan Israel.

Raddad menderita cedera serius saat pasukan Israel mengepung sebuah rumah di lingkungan Azbat al-Jarad, timur Tulkarm, pada 23 Juli 2024.

Ia bersama tiga pemuda lainnya ditangkap, demikian lapor kantor berita resmi Palestina, WAFA, dikutip Palestine Chronicle.

Raddad ditembak oleh pasukan Israel dan digunakan sebagai tameng manusia setelah ditempatkan di depan kendaraan militer Israel.

Pemuda tersebut kemudian ditahan di Rumah Sakit Meir Israel dalam kondisi kesehatan yang kritis dan tak stabil.

Meski demikian, otoritas Israel tak memberikan perawatan yang memadai untuk Raddad hingga akhirnya ia meninggal.

"Kejahatan ini menambah catatan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Israel sejak dimulainya perang genosida terhadap rakyat kami di Gaza."

"Para tahanan yang menghadapi bentuk genosida lain melalui penyiksaan, penghinaan, kelaparan, dan isolasi massal," kata Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dan Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dalam pernyataan bersama.

Diketahui, Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Baca juga: Eks Jenderal Israel: Kami Tak Siap Hadapi Rudal Iran dan Proksinya, Seluruh Negara Akan Hancur

Serangan itu telah mengakibatkan lebih dari 40.300 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 93.000 luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade berkelanjutan di Gaza telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah hancur.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved