Jumat, 3 Oktober 2025

Mantan Pejabat Arab Saudi Tuduh Mohammed bin Salman Jadi Biang Kerok Konflik Negaranya dengan Houthi

Saad Al-Jabri menuding MBS telah memalsukan tanda tangan Raja Salman untuk meneken dekret kerajaan yang memulai perang dengan Houthi di Yaman.

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
Sergei SAVOSTYANOV / POOL / AFP
Foto yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik menunjukkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia di Riyadh pada 6 Desember 2023. Dalam wawancara ekslusif dengan BBC pada Senin ini (19/8/2024) seorang mantan pejabat Arab Saudi, Saad al-Jabri mengklaim bahwa Mohammed bin Salaman memalsukan tanda tangan ayahnya pada dekret kerajaan yang memulai perang bertahun-tahun melawan Houthi di Yaman. 

Al-Jabri juga pernah menggugat MBS di pengadilan federal AS, dengan tudingan bahwa sang putra mahkota berusaha untuk membunuhnya setelah dia melarikan diri ke Kanada.

Awal Mula Konflik Arab Saudi dengan Houthi di Yaman

Keterlibatan Arab Saudi dalam membantu pemerintah Yaman melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran, dimulai pada tahun 2015.

Kala itu, Arab Saudi menyatakan bakal membantu pemerintah Yaman melalui klaim yang dilontarkan MBS bersamaan dengan rilisnya dekret kerajaan.

MBS yang pada kala itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi menjamin bahwa perang tersebut akan segera berakhir dengan keterlibatan negaranya.

Hampir satu dekade kemudian, janji MBS ini tak terwujud di lapangan karena hingga kini konflik di Yaman masih berlanjut.

Bahkan hingga tahun 2024 ini, peperanga tersebut dikabarkan telah menewaskan lebih dari 150.000 orang.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved