Konflik Palestina Vs Israel
Pertama Sejak Mei, Roket Hamas dari Gaza Hantam Tel Aviv: Tak Ada Sirene, Ledakan Keras Terdengar
Beberapa warga Tel Aviv sebelumnya melaporkan di media sosial bahwa mereka mendengar ledakan keras tanpa sirene alarm yang diaktifkan.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Bitter mengatakan bahwa, jika penerbangan udara komersial tidak tersedia, “individu yang sudah berada di Lebanon harus bersiap untuk berlindung di tempat untuk jangka waktu yang lama.”
Menurut Radio Angkatan Darat Israel, militer merumuskan skenario untuk kemungkinan serangan terhadap Hizbullah dan meletakkannya di atas meja untuk diskusi tingkat politik guna menilai situasi.
Pada hari Sabtu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah bahwa Hizbullah akan "membayar harga yang mahal" atas serangan tersebut.
Kekhawatiran telah berkembang tentang perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.
Eskalasi tersebut terjadi dengan latar belakang serangan mematikan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober lalu, menyusul serangan oleh kelompok Perlawanan Palestina, Hamas.

Iron Dome dan Merkava Dikerahkan ke Perbatasan Utara
Hari Minggu malam waktu setempat (28/7/2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mendapat "lampu hijau" untuk menyerang Hizbullah di Lebanon. Israel diprediksi akan melakukan serangan darat dalam 24 jam ke depan.
Beberapa jam sebelumnya, para petinggi militer Israel atau IDF telah dengan suara bulat menyusun rencana operasi militer terhadap Lebanon.
Daftar petinggi IDF yang hadir dalam rapat di antaranya Kepala Staf IDF, Herzi Halevi, Kepala Komando Utara, hingga Kepala Direktorat Intelijen.
Dengan adanya lampu hijau dari eselon politik Israel, serangan darat diperkirakan segera berlangsung.
"Izin" serangan ke Lebanon diberikan untuk merespons serangan--yang dituding--yang dilakukan Hizbullah terhadap belasan anak-anak dan remaja yang tengah bermain sepak bola di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, Sabtu (27/7/2024) sore.
Di media sosial, beredar video yang memperlihatkan pergerakan kavaleri tank dan kendaraan lapis baja Israel besar-besaran ke wilayah utara yang berbatasan dengan Lebanon.
Di antara yang terlihat adalah Tank Merkava dan konvoi batrei pertahanan udara Iron Dome.
Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams. Kelompok pejuang Lebanon itu juga menyebut roket tersebut berasal dari Iron Dome yang gagal menghancurkan target.
Kelompok Hezbollah dikabarkan juga dalam kondisi siaga satu sepanjang Minggu (28/7/2024).
Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah disebut telah memberikan izin untuk berperang habis-habisan jika Israel berani melakukan serangan darat ke Lebanon.
Konflik Palestina Vs Israel
Konser Amal untuk Palestina di Wembley, London Meraup Rp 33,2 Miliar |
---|
Spanyol akan Mundur dari Eurovision 2026 jika Israel Berpartisipasi |
---|
Macron: Aksi Militer Israel Gagal di Gaza, Solusinya Akui Negara Palestina |
---|
PM Spanyol Serukan Larangan bagi Israel dari Semua Olahraga Internasional |
---|
Gaza Dibungkam, Internet dan Telepon Padam Total saat Tank Israel Kepung Kota |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.