Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Eks Pejabat Mossad Sebut Israel Salah Prediksi: Yahya Sinwar Bukan Pemimpin yang Lemah

Seorang mantan pejabat Mossad, Rami Igra mengatakan semua perkiraan Israel terkait kepala biro politik Hamas Yahya Sinwar tidak tepat.

AFP/MOHAMMED ABED
Dalam gambar arsip tertanggal 14 Desember 2022 ini, pimpinan gerakan Hamas Islam Palestina di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, muncul di hadapan para pendukungnya selama rapat umum yang menandai ulang tahun ke-35 berdirinya kelompok tersebut di Kota Gaza pada. - Hamas menunjuk Sinwar pada 6 Agustus 2024 sebagai pemimpin politik baru, seminggu setelah pendahulunya Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran yang telah meningkatkan ketegangan regional. 

Setelah resmi bebas, Sinwar naik pangkat di Hamas.

Sinwar kemudian menjabat sebagai biro politik Hamas pada tahun 2012.

Ia mengemban tugas sebagai seseorang yang berkoordinasi dengan Al-Qassam.

Pada tahun 2017, Sinwar menjadi kepala Hamas di Gaza, menggantikan Haniyeh, yang terpilih sebagai ketua biro politik kelompok tersebut.

Pada tahun 2021, Sinwar berjanji pihaknya tidak akan mengibarkan bendera putih untuk Israel.

"Selama kurun waktu yang lama, kami mencoba perlawanan damai dan populer. Kami berharap dunia, orang-orang bebas, dan organisasi internasional akan mendukung rakyat kami dan menghentikan pendudukan melakukan kejahatan dan pembantaian terhadap rakyat kami. Sayangnya, dunia hanya berdiri dan menonton," katanya.

Sementara itu, Israel menuduh Sinwar menjadi dalang di balik serangan 7 Oktober di Israel.

Pemimpin Palestina yang bermarkas di Gaza itu dianggap menjadi musuh publik nomor satu di Israel.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Mossad dan Yahya Sinwar

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved