Selasa, 7 Oktober 2025

Misteri perempuan Arab Saudi yang kabur ke Australia setelah alami KDRT dan hilang tanpa jejak

Kurang dari setahun setelah tiba di Australia, Lolita menghilang. Seorang teman mengeklaim melihat Lolita diculik dari apartemennya…

BBC Indonesia
Misteri perempuan Arab Saudi yang kabur ke Australia setelah alami KDRT dan hilang tanpa jejak 

Kasus paling terkenal adalah Tala dan Rotana Farea, kakak adik yang ditemukan dalam keadaan terikat di Sungai Hudson pada tahun 2018 setelah mengajukan permohonan suaka ke Amerika Serikat.

Atau Dina Ali Lasloom, yang mengaku dicegat oleh paman-pamannya saat transit di Bandara Manila ketika mencoba melarikan diri ke Australia pada tahun 2017.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah warga Australia keturunan China, Iran, India, Kamboja, dan Rwanda melaporkan insiden pemantauan, pelecehan, atau penyerangan, yang dilakukan agen-agen yang mereka yakini dipekerjakan pemerintah masing-masing.

Kepala intelijen Australia menyatakan saat ini lebih banyak orang “menjadi sasaran spionase dan campur tangan asing” di dalam negeri “dibandingkan sebelumnya”.

“Warga Australia perlu tahu bahwa ancaman itu nyata. Ancaman itu ada sekarang. Dan ancamannya lebih dalam dan lebih luas dari yang Anda kira,” ujar Mike Burgess pada Februari lalu.

Awal tahun ini, tinjauan parlemen Australia terhadap undang-undang campur tangan asing menemukan “kekurangan yang signifikan dari segi rancangan dan implementasi” dan undang-undang tersebut dinilai “gagal mencapai tujuan yang diinginkan”.

Pemerintah Australia menanggapinya dengan mengumumkan reformasi – yang digadang-gadang sebagai “terdepan di dunia” – termasuk pembentukan jaringan pendukung untuk membantu komunitas diaspora mengidentifikasi dan melaporkan perilaku yang mencurigakan.

Pemerintah juga membentuk satuan tugas (satgas) penanganan campur tangan asing yang bersifat permanen.

“Ini adalah masalah yang kompleks. Kami terus bekerja sama dengan lembaga-lembaga kami untuk ... melindungi orang-orang yang rentan,” ujar Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil dalam pernyataan resminya.

Masih terlalu dini untuk menilai seberapa efektif dampak dari perubahan ini.

Menurut Battisson, belum terlambat bagi pemerintah Australia untuk membantu Lolita.

Dia berpendapat bahwa pemerintah Australia dapat mengeluarkan visa untuk Lolita dan membantunya kembali ke Australia. Keputusan ini merupakan tanggung jawab Menteri Imigrasi Tony Burke.

“Sebagai sebuah negara, kita memiliki kesempatan untuk memastikan bahwa seorang korban kekerasan berbasis gender pada akhirnya aman,” katanya.

“Semua perempuan berhak mendapatkan lingkungan yang aman untuk tumbuh berkembang. Itulah yang dilakukan Lolita sebelum dia diculik.”

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved