Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Terancam Perang Israel-Hizbullah, Siswa di Israel Utara Dievakuasi, Tahun Ajaran Tak akan Dimulai

Israel merasa terancam dengan serangan yang dilancarkan kelompok Hizbullah Lebanon.

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
X/Telegram/Hizbullah
Ilustrasi - Drone Hizbullah menghantam tempat militer Israel di kota Hurfish, Israel utara pada Rabu (5/6/2024). Israel merasa terancam dengan serangan yang dilancarkan kelompok Hizbullah Lebanon. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan Israel, Yoav Kisch mengatakan tahun ajaran tidak akan dimulai di Israel utara.

Keputusan ini karena Israel merasa terancam dengan serangan yang dilancarkan kelompok Hizbullah Lebanon.

Sehingga, siswa yang dievakuasi akan tetap belajar di sekolah lain dan tersebar di seluruh negeri, menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.

Laporan itu mengatakan bahwa selama pertemuan dengan Dewan Regional Mateh Asher di Israel utara, Yoav Kisch meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu “untuk bertindak sekarang dan tegas terhadap negara Lebanon”.

“Tidak ada jalan keluar dari keputusan untuk melancarkan perang besar-besaran terhadap Lebanon guna memulihkan perdamaian dan stabilitas bagi penduduk di wilayah utara dan demi masa depan Negara Israel,” katanya, Selasa (23/7/2024), dikutip dari Al Jazeera.

Kepala partai oposisi Yisrael Beiteinu, Avigdor Lieberman, telah menanggapi berita tersebut.

“Kegagalan memulai tahun ajaran di wilayah utara membuktikan bahwa pemerintah tidak memiliki visi dan menyerah kepada Hizbullah," ujarnya.

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Kibbutz Israel

Dikutip dari AP News, Kelompok militan Hizbullah Lebanon mengatakan bahwa para pejuangnya menembakkan puluhan roket ke Israel utara pada Sabtu (20/7/2024).

Serangan itu menargetkan sebuah kibbutz untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan sebagai balasan atas serangan pesawat tak berawak Israel sebelumnya pada hari itu yang melukai beberapa orang termasuk anak-anak.

Pada Sabtu malam, serangan udara Israel di desa pesisir selatan Adloun menghantam depot senjata dan diikuti oleh serangkaian ledakan yang menghantam desa-desa terdekat dengan pecahan peluru, kata Kantor Berita Nasional milik pemerintah, atau NNA.

Baca juga: Korban Tewas di Gaza Tembus 39.000, Netanyahu Isyaratkan Kesepakatan Gencatan Senjata Bisa Terbentuk

Kantor berita tersebut mengatakan bahwa tiga orang terluka ringan di desa terdekat Kharayeb dan dirawat di rumah sakit.

Badan tersebut tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang depot senjata tersebut, tetapi diyakini milik Hizbullah, yang memiliki kehadiran luas di daerah tersebut.

Ledakan itu berlangsung lebih dari satu jam setelah serangan udara, kata NNA.

Serangan Hizbullah sebelumnya pada hari itu dengan puluhan roket Katyusha di kibbutz Dafna, Israel utara, terjadi beberapa jam setelah serangan pesawat nirawak Israel menghantam sebuah mobil di desa Burj al-Muluk, Lebanon selatan, dan pecahan peluru dari rudal tersebut melukai beberapa orang yang berdiri di dekatnya.

NNA mengatakan bahwa warga sipil yang terluka adalah warga negara Suriah dan mereka termasuk anak-anak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved