Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Perintahkan Evakuasi Sebagian Zona Kemanusiaan Gaza, Warga Palestina: Mereka Menembaki Kami

Banyak warga Palestina telah mengungsi beberapa kali untuk mencari tempat yang aman selama operasi udara dan darat Israel.

Penulis: Nuryanti
AFP/BASHAR TALEB
Ilustrasi - Warga Palestina berjalan melewati tumpukan sampah di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 18 Juli 2024. Banyak warga Palestina telah mengungsi beberapa kali untuk mencari tempat yang aman selama operasi udara dan darat Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel memerintahkan evakuasi sebagian wilayah di Jalur Gaza yang telah ditetapkan sebagai zona kemanusiaan, Senin (22/7/2024).

Israel mengatakan, mereka berencana melakukan operasi terhadap militan Hamas di sana.

Mengindahkan seruan tersebut, ribuan warga Palestina, banyak yang membawa ransel dan ditemani anak-anak, berjalan menyusuri jalan berdebu di bawah terik matahari musim panas.

Mereka berjalan melewati mobil-mobil tua yang penuh dengan barang-barang yang diikat di atasnya.

Banyak warga Palestina telah mengungsi beberapa kali untuk mencari tempat yang aman selama operasi udara dan darat Israel.

“Kami tidak tahu ke mana kami berjalan,” kata warga bernama Kholoud Al Dadas, yang sambil memeluk erat anak-anaknya, dilansir AP News.

“Ini ketujuh atau kedelapan kalinya kami mengungsi."

"Saat kami tidur di rumah, mereka mulai menembaki kami, mengebom dari mana-mana," ungkapnya.

Beberapa saat kemudian, saat ia melanjutkan perjalanannya, Al Dadas pingsan karena kelelahan dan orang-orang bergegas menolongnya.

Mulai Operasi di Zona Kemanusiaan

Militer Israel mengatakan pihaknya berencana untuk memulai operasi terhadap militan Hamas yang telah menguasai daerah tersebut dan menggunakannya untuk meluncurkan roket ke Israel.

Baca juga: Didukung Biden Jadi Capres AS, Kamala Harris Diprediksi Akan Keras pada Israel soal Gaza jika Menang

Daerah tersebut meliputi bagian timur zona kemanusiaan Muwasi, yang terletak di Jalur Gaza selatan.

Awal bulan ini, Israel mengatakan pihaknya memperkirakan sebanyak 1,8 juta warga Palestina kini berada di zona kemanusiaan yang dideklarasikannya yang mencakup bentangan sekitar 14 kilometer (8,6 mil) di sepanjang Mediterania.

Sebagian besar wilayah itu kini dipenuhi dengan kamp-kamp tenda yang kekurangan fasilitas sanitasi dan medis serta memiliki akses terbatas ke bantuan, kata PBB dan kelompok-kelompok kemanusiaan.

Keluarga-keluarga tinggal di tengah tumpukan sampah dan sungai yang tercemar limbah.

Militer Israel mengatakan pada hari Senin, mereka terus beroperasi di Gaza bagian tengah dan selatan.

Satu orang tewas dan tiga orang terluka dalam sebuah serangan di luar rumah sakit Al Aqsa di kota Deir-Al-Balah.

Semalam, sebanyak 15 orang, termasuk empat wanita dan enam anak-anak, tewas dalam serangan di kota Khan Younis di bagian selatan, menurut pejabat rumah sakit dan hitungan korban tewas oleh seorang jurnalis Associated Press.

Di sisi lain, pengumuman itu disampaikan selama negosiasi yang alot untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, dengan pejabat AS dan Israel menyatakan harapan, kesepakatan akan segera tercapai.

Sebuah tim negosiasi akan dikirim untuk melanjutkan pembicaraan pada Kamis (25/7/2024), kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat terus mendesak Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata bertahap yang akan menghentikan pertempuran dan membebaskan para sandera.

Baca juga: Dokter Gaza Selamatkan Bayi Laki-laki dari Rahim Ibu yang Wafat dalam Serangan Udara Israel

Warga Palestina berkumpul di depan tenda-tenda dekat genangan air limbah di Deir el-Balah, Jalur Gaza bagian tengah, pada 19 Juli 2024.
Warga Palestina berkumpul di depan tenda-tenda dekat genangan air limbah di Deir el-Balah, Jalur Gaza bagian tengah, pada 19 Juli 2024. (AFP/BASHAR TALEB)

Jumlah Korban Tewas di Gaza Melampaui 39.000

Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 39.006 orang tewas dan 89.818 terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.

Kementerian tersebut menambahkan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa 23 warga Palestina tewas dan 91 terluka dalam 24 jam terakhir sebelum pagi ini dalam tiga serangan terpisah di Gaza.

Jumlah korban tewas tidak termasuk pembunuhan dalam serangan terbaru Israel di wilayah timur Khan Younis.

Baca juga: IDF Bunuh 30 Warga Gaza saat Tank Merangsek Masuk ke Rafah, Wartawan Ikut jadi Korban

Sebagai informasi, Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh Israel menargetkan konvoi kemanusiaan PBB di Gaza bagian tengah.

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel menembaki konvoi di dekat pos pemeriksaan militer Israel.

Adapun Philippe Lazzarini merupakan kelompok utama PBB yang mendukung warga Palestina di Gaza.

Ia mengatakan, lima peluru menembus kendaraan lapis baja PBB yang diberi tanda dengan jelas.

Lazzarini menyebut, pergerakan konvoi itu telah dikoordinasikan dengan pasukan Israel.

Tidak ada yang terluka, tetapi Lazzarini mengecam militer karena menargetkan pekerja kemanusiaan.

Sementara itu, kondisi kemanusiaan yang sudah genting di Gaza yang terkepung semakin memburuk dengan ditemukannya virus polio, karena layanan air dan sanitasi memburuk bagi 2,3 juta penduduk wilayah itu, sebagian besar dari mereka mengungsi.

Jejak virus ditemukan dalam sampel limbah di Gaza.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak seorang pun yang dirawat karena gejala yang disebabkan oleh penyakit tersebut.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved