Rabu, 1 Oktober 2025
Deutsche Welle

Angkut Minyak Goreng di Tangki Kimia, Cina Hadapi Isu Keamanan Pangan

Dari susu formula dicampur dengan melamin, hingga tangki pengangkut kimia yang digunakan untuk membawa minyak goreng. Seberapa besar…

Deutsche Welle
Angkut Minyak Goreng di Tangki Kimia, Cina Hadapi Isu Keamanan Pangan 

Perjuangan yang telah berlangsung lama untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan pangan di Cina kembali disorot dengan munculnya skandal kontaminasi minyak goreng baru-baru ini.

Skandal yang pertama kali diungkap oleh media yang didukung oleh pemerintah, The Beijing News, pada 2 Juli itu, melibatkan dua perusahaan Cina. Dalam laporan itu, kedua perusahaan disebut menggunakan truk-truk pengangkut bahan bakar untuk mengangkut minyak goreng tanpa proses pembersihan di sela-sela proses pengangkutan.

Otoritas Cina pun mengumumkan investigasi tingkat tinggi di tengah kemarahan publik.

"Yang paling penting adalah bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa kejadian serupa tidak akan pernah terjadi lagi,” demikian bunyi salah satu komentar pengguna yang mendapatkan ribuan like di platform microblogging Weibo.

Ini bukanlah skandal nasional pertama terkait masalah keamanan pangan di Cina. Pada 2005 dan 2015, media Cina juga pernah mengungkap praktik serupa dalam hal pengangkutan minyak makanan yang tidak sesuai prosedur.

Masalah keamanan pangan lainnya yang juga diketahui oleh otoritas Cina adalah penggunaan "minyak selokan,” yang merupakan minyak goreng yang didaur ulang dari saluran air dan perangkap minyak, dan dijual dengan harga murah ke restoran-restoran.

John Kojiro Yasuda, seorang profesor ilmu politik di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Amerika Serikat (AS), yang telah meneliti reformasi peraturan di Cina, mengatakan kepada DW bahwa temuan terbaru ini menunjukkan bahwa Cina masih berada di tahap awal untuk mengubah sistem pangannya, meskipun sudah ada upaya selama beberapa dekade.

"Ini benar-benar sebuah pekerjaan yang sedang berjalan. Ini bukanlah sesuatu yang akan selesai dalam semalam,” katanya.

Tangki kimia digunakan untuk angkut minyak goreng

Laporan investigasi terhadap skandal terbaru ini mengungkapkan bahwa dua truk tangki langsung dimuati dengan minyak goreng untuk pengiriman, tak lama setelah membawa produk kimia. Ini merupakan langkah penghematan biaya yang menurut media telah menjadi "rahasia umum” dalam rantai pasokan.

Dua perusahaan yang terlibat dalam laporan tersebut adalah perusahaan transportasi dan penyimpanan negara Sinograin, dan konglomerat swasta Hopefull Grain and Oil Group. Kedua perusahaan tersebut telah melakukan investigasi sendiri untuk menanggapi tuduhan tersebut.

"Industri pengangkutan minyak nabati secara efektif berada dalam kondisi kekacauan yang tidak terkendali,” seorang editor The Beijing News mengatakan dalam sebuah laporan video, mengaitkan masalah ini dengan pengawasan produsen yang tidak memadai dan kurangnya standar pengangkutan yang seharusnya diwajibkan.

Meskipun Cina memiliki pedoman yang menyarankan kendaraan khusus untuk minyak nabati, ini hanyalah standar "yang direkomendasikan”, sehingga memberikan ruang bagi produsen untuk mengambil jalan pintas, demikian laporan editor tersebut.

Yanzhong Huang, seorang pakar untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri, mengatakan kepada DW bahwa peralihan antara pengiriman bahan kimia dan minyak goreng tidak dapat diterima, bahkan jika tangki-tangki tersebut dibersihkan di sela-sela penggunaan.

"Anda tidak boleh minum dari toilet meskipun sudah dibersihkan,” kata Huang.

Diperlukan penegakan hukum yang lebih baik

Huang mengatakan dengan memperkuat peraturan saja tidak akan cukup untuk menyelesaikan masalah mendasar dalam sistem keamanan pangan Cina.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved