Selasa, 30 September 2025

Arkeolog ungkap kasus pertama down syndrome pada Neanderthal

Tim peneliti menemukan kasus pertama down syndrome pada manusia purba Neanderthal yang mampu bertahan hidup selama lebih dari enam…

BBC Indonesia
Arkeolog ungkap kasus pertama down syndrome pada Neanderthal 

Down syndrome adalah kelainan genetik yang dialami seseorang karena memiliki kromosom ekstra yang dapat menyebabkan berbagai tingkat kecatatan intelektual, masalah jantung, pencernaan dan organ lainnya.

Namun, Tina mencapai usia enam tahun, jauh melebihi harapan hidup anak-anak penderita down syndrome yang hidup pada zaman prasejarah.

Sebagai perbandingan, pada awal abad ke-20, antara tahun 1920-an hingga 1940-an, tingkat kelangsungan hidup seorang anak dengan down syndrome berkisar antara 9 hingga 12 tahun.

Peneliti dari Universitas Ancalá yang menganalisis fragmen tulang Tina menemukan bahwa perawatan yang diperlukan selama enam tahun masa hidup Tina mungkin melebihi kemampuan ibunya dan memerlukan bantuan anggota keluarga lainnya.

Kesimpulan mereka dipublikasikan dalam jurnal bergengsi, Science Advances, yang terbit pada Juli.

Pertanyaan kunci yang diajukan ilmu pengetahuan adalah apakah kepedulian ini bersifat altruistik – suatu perilaku yang memiliki nilai adaptif yang besar – atau bersifat kepentingan.

Bagaimanapun, Neanderthal adalah kelompok pemburu-peramu dengan mobilitas tinggi di wilayah yang sangat luas.

“Jika Anda tidak memberikan perhatian khusus pada anak ini, dia tak akan bertahan sampai usia enam tahun,” kata VIllaverde.

Implikasi perilaku

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa Neanderthal merawat penyandang disabilitas di kelompoknya, namun ada perdebatan mengenai implikasi dari perilaku ini.

Sementara “beberapa penulis meyakini bahwa kepedulian terjadi antara individu yang mampu membalas budi, yang lain berpendapat bahwa kepedulian muncul dari perasaan kasih sayang, yang terkait dengan perilaku sosial yang adaptif lainya”, kata penelitian tersebut.

Mercedes Conde Valverde, peneliti di Universitas Alcalá sekaligus pemimpin tim yang bertugas menganalisis tulang Tina, mengatakan bahwa terdapat fosil-fosil individu Neanderthal lainnya dengan kelainan yang mungkin memerlukan bantuan kelompok.

“Tapi mereka semua adalah orang dewasa dan penyakit yang mereka derita bukan bawaan lahir, melainkan didapat ketika mereka hidup: luka, penyakit, patah tulang dan trauma lainnya,” jelas Valverde.

Kasus Tina dianggap luar biasa karena dia perempuan, dia dilahirkan dengan masalah ini dan dia masih bertahan setidaknya selama enam tahun.

“Ini berarti mereka harus banyak membantu dan merawatnya, tapi karena dia masih kecil, kemungkinan besar mereka tidak mengharapkan dia membalas budi,” kata peneliti.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan