Kamis, 2 Oktober 2025
Deutsche Welle

Akankah Kembalinya Wajib Militer Lindungi Eropa?

Sejumlah negara Eropa melirik pemberlakuan kembali wajib militer demi menangkal ancaman Rusia. Tapi bagaimana doktrin pertahanan semesta…

Deutsche Welle
Akankah Kembalinya Wajib Militer Lindungi Eropa? 

Menurut penelitian baru-baru ini, Jerman memerlukan biaya tambahan hingga 70 miliar euro per tahun untuk menerapkan kembali wajib militer. Tingginya biaya dihitung berdasarkan upah pelatih, biaya pembangunan barak, dan pembelian seragam.

Selain itu, menarik sejumlah besar angkatan kerja berusia muda dari perekonomian juga dinilai akan melemahkan pertumbuhan.

"Kalau bicara wajib militer, tentu biayanya banyak,” kata Bove. Selain biaya ekonomi, ongkos politik pemberlakuan wajib militer tidak bisa diremehkan. "Warga yang dipaksa mengikuti wajib militer cendrung memiliki kepercayaan yang lebih rendah terhadap negara," dan bahkan bisa melemahkan demokrasi, imbuhnya.

Bove memuji model Swedia yang mengandalkan kerelaan individu. Hanya warga yang menunjukkan motivasi tingkat tinggi yang akan diundang mengikuti wajib militer.

Meski model tersebut menjaring lebih sedikit serdadu, komponen cadangan yang terbentuk akan berkualitas lebih tinggi ketimbang di negara lain, karena semangat pengabdian yang besar.

"Membangun kesadaran mengabdi"

Sophia Besch dari Carnegie Foundation juga memiliki kekhawatiran yang sama bahwa wajib militer secara paksa dapat menguntungkan partai-partai ekstrem di Eropa. "Jika para politisi memaksakan wajib militer di tengah perlawanan masyarakat, maka mereka akan mengambil risiko. Terutama pada kelompok masyarakat yang terkena dampak langsung dari wajib militer, yaitu generasi muda dan orang tua mereka.”

Negara yang berencana memberlakukan wajib militer harus mengambil contoh dari Finlandia, kata Besch. "Finlandia merupakan tolak ukur dan punya tradisi panjang dalam wajib militer.”

Negeri Skandinavia itu baru bergabung dengan NATO pada tahun 2023 dan mandiri secara militer. "Untuk itu, Finlandia ingin membangun komponen cadangan yang mumpuni, dan mereka melakukannya melalui wajib militer,” jelas Besch.

Menurutnya, kesadaran mengabdi sangat penting bagi program wajib militer. "Pertama-tama Anda harus mendorong kemauan untuk melayani dan perasaan bahwa ada sesuatu yang layak diperjuangkan," kata dia.

"Anda tidak bisa begitu saja meminta generasi muda untuk berjuang dan mungkin mati demi negara. Anda tidak bisa memaksakan hal ini dari atas.”

rzn/hp

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved