Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Disebut Punya 150.000 Roket, 4 Kali Jumlah Persenjataan Hamas

Hizbullah Lebanon disebut mempunyai 150.000 roket, 4 kali jumlah persenjataan Hamas. The Washington Post mengungkap gudang senjata Hizbullah.

AFP/ANWAR AMRO
Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di dekat beberapa peluncur roket di desa Aaramta, Lebanon Selatan. --- The Washington Post memperkirakan isi gudang senjata Hizbullah. 

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Amerika Serikat (AS), The Washington Post menerbitkan laporan yang menyoroti persenjataan Hizbullah pada Rabu (10/7/2024).

Laporan tersebut disusun oleh Mohamad El Chamaa, peneliti dan reporter yang berbasis di Beirut untuk The Washington Post dan Samuel Granados, editor grafis di The Washington Post.

Persenjataan Hizbullah dalam laporan itu mencakup rudal berpemandu dan tidak terarah, artileri anti-tank, rudal balistik, rudal anti-kapal, dan drone yang memuat bahan peledak.

Laporan The Washington Post memperkirakan Hizbullah memiliki antara 130.000-150.000 roket, yang diperkirakan empat kali jumlah persenjataan Hamas.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah mengklaim pasukannya mencakup lebih dari 100.000 tentara, lebih dari dua kali lipat jumlah pasukan Hamas sebelum pecahnya perang.

Laporan tersebut memuat jenis-jenis senjata yang dimiliki Hizbullah, dengan daftar sebagai berikut:

  1. Flak 1 dan Flak 2: rudal terarah buatan Iran, dengan jangkauan 9-11 km, membawa 50 kg dan 120 kg bahan peledak.
  2. Almas: Rudal anti-tank yang dilengkapi kamera, dengan jangkauan 4-16 km.
  3. Katyusha: Rudal artileri dengan jangkauan 4-49 km, membawa 10-20 kg bahan peledak. Menurut ucapan Nasrallah pada November lalu, roket Katyusha yang digunakan Hizbullah merupakan salinan roket Iran yang diproduksi di Uni Soviet.
  4. Raad: Rudal artileri dengan jangkauan 50-79 km, membawa 50 kg bahan peledak. Laporan itu mengklaim rudal-rudal ini dibuat di Iran dan digunakan oleh Hizbullah dalam serangan di Haifa dalam Perang Lebanon Kedua.
  5. Burkan: Rudal berat dengan jangkauan hingga 9 km, membawa 300-500 kg bahan peledak. Pada bulan November 2023, terungkap bahwa Hizbullah memiliki rudal Burkan.
  6. Drone Ababil: jangkauan 120 km, kecepatan maksimum 305 km/jam, membawa 40 kg bahan peledak.
  7. Drone DJI Phantom 4 dan Mavik Pro 2: Drone yang dapat bertahan di udara selama sekitar 30 menit, dan memiliki ketinggian maksimum enam ribu meter.
  8. Drone pengintai Hudhud-1: Drone yang dapat bertahan di udara sekitar satu setengah jam.
  9. Rudal 2CL: Rudal permukaan-ke-udara, dengan jangkauan 65-100 km, membawa 200 kg bahan peledak.
  10. Rudal anti kapal C-802: jangkauan 120 km, dan membawa 165 kg bahan peledak.
  11. Rudal balistik jarak pendek: jangkauan 250-300 km dan membawa 450-500 kg bahan peledak.

Laporan tersebut dibuat setelah meningkatnya pertempuran Israel dan Hizbullah di perbatasan.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan bergabung dengan perlawanan membela rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Hizbullah menyerang sasaran militer Israel di perbatasan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, dari  basis militer Hizbullah yang berada di Lebanon selatan.

Hizbullah berjanji akan berhenti menyerang perbatasan jika Israel menghentikan serangan militernya di Jalur Gaza.

Baca juga: Hizbullah Terapkan Strategi Membuat Tuli dan Buta Israel, Teknologi Canggih Terkecoh Perangkat Jadul

Jumlah Korban

Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 38.153 jiwa dan 87.828 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (7/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Xinhua.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporanYedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved