Konflik Palestina Vs Israel
Media AS: Dermaga Apung Gaza Habiskan Lebih Banyak Waktu untuk Diperbaiki Ketimbang Digunakan
Dermaga terapung Gaza yang dibangun pemerintahan Presiden AS Joe Biden, menghabiskan lebih banyak waktu untuk diperbaiki ketimbang digunakan.
Hal ini yang diendus dua gerakan besar di Palestina, Hamas dan Fatah.
Juru bicara Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah) Abdel Fattah Dawla pekan lalu mengatakan, pengoperasian dermaga Amerika di bawah kendali pendudukan Israel serta direbutnya kontrol penyeberangan Rafah dari sisi Palestina oleh Tentara Israel adalah sebuah konsekrasi dari pendudukan atas akses-akses penyeberangan tersebut dan isolasi total Jalur Gaza.
Juru bicara Fatah meminta warga Palestina di Gaza untuk tidak menganggap pelabuhan ini hanya sebagai koridor pengiriman bantuan kemanusiaan.
Fatah juga meminta agar warga Palestina waspada terhadap segala upaya yang mungkin mendorong penggunaan pelabuhan ini sebagai titik persimpangan untuk menggusur mereka dengan dalih apa pun, baik terpaksa, sukarela, atau dalih kemanusiaan.
Sebagai pengingat, Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana pembangunan dermaga sementara tersebut pada 7 April lalu.
Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengirimkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Keputusan ini tampaknya terkait dengan peringatan PBB bahwa ada situasi kelaparan yang dapat menimpa sekitar 576.000 warga Gaza, menurut Wall Street Journal (WSJ).
Namun, AS menyebut operasi pemindahan dermaga akan diawasi oleh pasukan Israel, bukan pasukan Amerika sendiri.
"Kami tidak berencana menjadikan operasi ini sebagai operasi yang memerlukan pasukan AS di lapangan," kata seorang pejabat Amerika, seperti yang dilaporkan Politico.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.