Minggu, 5 Oktober 2025

Enam alasan mengapa lebih dari 1.000 jemaah haji meninggal di Mekah

Ibadah haji tahun ini diwarnai dengan tragedi. Setidaknya 1.081 jemaah dari berbagai negara meninggal dunia, menurut hitungan kantor…

BBC Indonesia
Enam alasan mengapa lebih dari 1.000 jemaah haji meninggal di Mekah 

Mereka mengatakan akomodasi dan fasilitas tidak dikelola dengan baik, tenda-tenda yang penuh sesak tidak memiliki fasilitas pendingin dan sanitasi yang memadai.

Amina (bukan nama sebenarnya), 38 tahun dari Islamabad, mengatakan: "Tidak ada AC di tenda kami saat cuaca panas di Mekah. Pendingin yang dipasang hampir selalu tidak memiliki air.

Beberapa jamaah mengeluhkan fasilitas pendingin yang tidak memadai di beberapa tenda.

“Ada banyak jemaah sesak napas di tenda-tenda ini dan kami bercucuran keringat dan itu adalah pengalaman yang mengerikan,” tambahnya.

Fauziah, seorang jamaah haji dari Jakarta, mengamini hal tersebut, dengan mengatakan, “Banyak yang pingsan karena terlalu banyak orang dan kepanasan di dalam tenda.

"Sampai siang, juga belum ada makanan. Kami nungguin makan baru dapat malam, jadi orang-orang di tenda pada lapar."

Secara keseluruhan, Fauziah bilang pelayanan ibadah haji memuaskan. Meskipun jika fasilitas diperbaiki akan lebih baik lagi.

"Kalau ada perbaikan, silakan ditambah lagi, Tapi Insyaallah kami merasa ini yang terbaik dalam menyelenggarakan rangkaian haji dan Insyallah puas dengan pelayanan yang diberikan."

Masalah transportasi

Para jemaah juga sering kali terpaksa berjalan jauh di tengah panas terik, dan beberapa orang menyalahkan hambatan jalan dan manajemen transportasi yang buruk.

Seorang jemaah asal Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan: "Kami berada di rute sepanjang tujuh kilometer tanpa air dan tempat berteduh. Polisi telah memasang barikade, memaksa kami berjalan jauh yang tidak perlu."

Menurutnya, kendaraan pemerintah Saudi memang tersedia, namun tidak digunakan untuk jemaah yang sakit dan tidak pingsan karena kepanasan.

“Di kamp-kamp, orang-orang dikurung seperti ayam atau hewan di peternakan, tidak ada ruang untuk lewat di antara tempat tidur, dan beberapa kamar kecil tidak cukup untuk menampung ratusan orang.”

Muhammad Acha, salah satu penyelenggara haji kelompok swasta, mengamini hal tersebut.

“Ini haji saya yang ke-18, dan pengalaman saya, pengawas Saudi bukan fasilitator. Mereka mengontrol, tapi tidak membantu,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved