Enam alasan mengapa lebih dari 1.000 jemaah haji meninggal di Mekah
Ibadah haji tahun ini diwarnai dengan tragedi. Setidaknya 1.081 jemaah dari berbagai negara meninggal dunia, menurut hitungan kantor…
“Saya harus menggunakan payung dan terus-menerus menyiram diri saya dengan air Zamzam.”
“Saya pikir saya mungkin akan pingsan suatu saat, dan seseorang harus membantu saya membawa payung. Saya tidak menyangka panasnya akan begitu menyengat,” tambahnya.
Jemaah lainnya, Naim, dilaporkan meninggal karena sengatan panas. Keluarganya berhari-hari mencari keberadaannya.
"Komunikasi dengan ibu saya tiba-tiba terputus. Kami menghabiskan waktu berhari-hari mencari, hanya untuk mengetahui bahwa dia meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji," kata putranya kepada BBC News Arab, seraya menambahkan bahwa mereka akan memenuhi keinginannya untuk dimakamkan di Mekah.
Data Kementerian Agama tidak menyebutkan secara rinci penyebab kematiaan 200 jemaah asal Indonesia.
Tahun lalu, jumlah jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di Arab Saudi mencapai 773 orang — jumlah tertinggi sejak 2017.
Pada 2023, Menteri Agama,Yaqut Cholil Qoumas , mengatakan suhu panas di Saudi yang hampir mencapai 50 derajat Celsius meningkatkan risiko dehidrasi bagi para jemaah.
Hal ini disuarakan pula pejabat Saudi, tahun lalu. Mereka menyebut bahwa lebih dari 2.000 kasus sengatan panas di kalangan jemaah haji.
Para jamaah haji menghadapi risiko akibat suhu panas yang tidak biasa, aktivitas fisik yang berat, ruang terbuka yang luas, dan banyak dari mereka yang berusia lanjut atau tidak sehat, atau keduanya.
Kematian akibat cuaca panas selama ibadah haji bukanlah hal baru dan telah tercatat sejak tahun 1400-an.
Akan tetapi, para ilmuwan memperingatkan bahwa pemanasan global akan memperburuk kondisi.
“Ibadah haji telah berjalan di iklim panas selama lebih dari satu milenium, namun krisis iklim memperburuk kondisi ini,” kata Carl-Friedrich Schleussner dari Climate Analytics kepada kantor berita Reuters.
Penelitiannya menunjukkan bahwa dengan kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celsius di atas suhu pra-era industri, risiko sengatan panas selama haji bisa meningkat lima kali lipat.
Proyeksi saat ini menunjukkan bahwa suhu dunia akan mencapai 1,5 derajat Celsius pada tahun 2030-an, sehingga menambah tantangan bagi jemaah haji di masa depan.
Tenda penuh sesak dan masalah sanitasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.