Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

ANALISIS: Rudal Presisi & Drone Hizbullah Sulit Dibendung, Jebakan Mematikan Mengintai IDF di Utara

Siapkah Israel berperang habis-habisan di Utara melawan Hizbullah, kelompok muslim Syiah yang selama ini didukung Iran?

Kolase Tribunnews
Rudal Hizbullah dan Tank Merkava Israel. Rencana Israel melakukan serangan darat ke Lebanon diprediksi menghadapi perlawanan keras Hizbullah. 

Namun, setiap serangan Israel yang setara atau melebihi apa yang terjadi pada tahun 2006 hampir pasti akan ditanggapi, kali ini, dengan tanggapan yang jauh lebih keras dari Hizbullah.

Gerakan Lebanon telah memiliki persenjataan roket dan rudal yang jauh lebih besar, dan diperkirakan terdapat lebih dari 350.000 senjata yang kini mereka miliki.

Mengingat peningkatan kekuatan militer, Hizbullah saat ini dikenal luas sebagai aktor non-negara yang bersenjata paling berat di dunia.

Mungkin yang lebih penting lagi, persenjataannya mencakup rudal presisi seperti Fateh 110, memungkinkannya untuk membidik instalasi strategis Israel yang dapat menyebabkan kerusakan besar.

Dengan latar belakang ini, para ahli Israel telah memperingatkan skenario MAD (Mutually Assured Destruction) jika terjadi perang skala penuh dengan Hizbullah.

Mungkin juga gerakan Lebanon memiliki kemampuan militer yang dapat melemahkan keunggulan kekuatan udara Israel.

Kelompok ini telah menunjukkan kemampuan pertahanan udaranya terhadap drone Israel, setelah berhasil menembak jatuh beberapa UAV ‘Hermes’ dalam konflik saat ini.

Namun, bahaya yang lebih besar bagi Israel adalah kepemilikan pertahanan udara Hizbullah yang mampu menembak jatuh tidak hanya drone tetapi juga pesawat tempur Israel.

Mengingat menguatnya hubungan militer antara Rusia dan Iran, kemungkinan Hizbullah mengakses teknologi antipesawat canggih milik Moskow semakin meningkat.

Gerakan perlawanan telah mengumumkan bahwa mereka meluncurkan rudal permukaan ke udara ke pesawat tempur Israel yang telah menembus penghalang suara dan memaksa pesawat tersebut mundur.

Hal ini menandai perkembangan pertama dalam sejarah peperangan antara Hizbullah dan Israel dan hanya bisa menjadi peringatan atas apa yang mungkin terjadi jika terjadi perang habis-habisan.

Bahwa Hizbullah akan mengungkap senjata-senjata tersebut dalam konflik skala penuh adalah konsisten dengan strateginya dalam menyimpan senjata terbaiknya untuk konfrontasi semacam itu.

Pada tahun 2006, mereka mengejutkan militer Israel dengan menyerang kapal perang dalam serangan rudal.

Israel juga kemungkinan akan menghadapi operasi darat ofensif yang lebih unggul dalam perang skala penuh dengan Hizbullah.

Hizbullah memperoleh pengalaman berharga dalam operasi tersebut saat memerangi kelompok ekstremis di Suriah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved