Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Gunakan Buzzer, Habiskan Rp 33 Miliar untuk Kampanye Online dengan Ratusan Akun Medsos Palsu

Tel Aviv menghabiskan jutaan dolar untuk mempengaruhi anggota parlemen AS dengan kampanye online berbasis AI sebuah laporan menyebutkan.

Penulis: Muhammad Barir
Patrick Lux/Getty Images
Ilustrasi perang Buzzer, Israel menghabiskan jutaan dolar untuk mempengaruhi anggota parlemen AS dengan kampanye online berbasis AI sebuah laporan menyebutkan. 

Menurut laporan tersebut, perusahaan induk Facebook, Meta, dan Open AI mengonfirmasi pekan lalu bahwa Stoic berada di balik kampanye pengaruh online.

Meta mengatakan setidaknya 510 akun Facebook, 11 halaman Facebook, 32 akun Instagram, dan satu grup Facebook yang terkait dengan operasi tersebut telah dihapus.

Open AI – yang menjalankan ChatGPT – mengonfirmasi bahwa Stoic “menciptakan tokoh fiksi dan biografi yang dimaksudkan untuk mewakili orang-orang nyata di layanan media sosial yang digunakan di Israel, Kanada, dan Amerika Serikat untuk mengirim pesan-pesan anti-Islam.”

Pengungkapan ini terjadi ketika AS terus memasok senjata yang digunakan Israel untuk membunuh massal warga Palestina di Gaza.

Hal ini juga menyusul disetujuinya rancangan undang-undang oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS yang berupaya menjatuhkan sanksi terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas keputusannya untuk meminta surat perintah penangkapan bagi para pemimpin Israel.

Operasi Rahasia 'Tentara Digital' Israel

Seperti musuh Amerika, ‘tentara digital’ Israel meluncurkan kampanye pengaruh secara rahasia

Dalam sebuah pengungkapan yang mengejutkan, New York Times telah mengungkap kampanye pengaruh Israel secara rahasia.

Yang bertujuan untuk mempengaruhi anggota parlemen AS dan opini publik agar mendukung tindakan negara pendudukan tersebut selama serangan militernya di Gaza.

Operasi senilai $2 juta tersebut dikatakan telah dilakukan oleh Kementerian Urusan Diaspora Israel.

Kampanye tersebut berupaya memobilisasi apa yang mereka sebut “tentara digital” untuk mempromosikan pesan-pesan pro-Israel di platform media sosial, dengan menargetkan anggota parlemen kulit hitam dari Partai Demokrat.

Kampanye tersebut, yang dimulai setelah serangan tanggal 7 Oktober, tetap aktif di platform X.

Mereka menggunakan ratusan akun palsu yang menyamar sebagai orang Amerika asli untuk mengirim komentar pro-Israel.

Kampanye semacam ini sering digambarkan sebagai astro-turfing, yaitu praktik menciptakan kesan palsu mengenai dukungan atau oposisi akar rumput untuk tujuan atau kebijakan politik.

Akun-akun ini terutama menyasar anggota parlemen AS, khususnya perwakilan kulit hitam dan Demokrat seperti Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries dan Senator Raphael Warnock, yang mendesak mereka untuk terus mendanai militer Israel. Akun dan situs online palsu juga mempromosikan konten Islamofobia.

Menurut pakar Islamofobia terkemuka, Israel dan jaringan Zionis adalah salah satu dari lima pilar kebencian anti-Muslim yang sedang meningkat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved