Zohreh Elahian, Wanita Pertama Berpotensi Maju Pilpres Iran Jika Tidak Didiskualifikasi Dewan Wali
Politisi perempuan garis keras Iran, Zohreh Elahian, mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Iran
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Azam Taleghani, wanita Iran lainnya yang juga sempat bermimpi sebagai presiden Iran, meninggal dunia pada tahun 2019.
Taleghani adalah politisi dan jurnalis reformis veteran.
Ia selalu mendaftar untuk mencalonkan diri dalam setiap pemilihan presiden dari tahun 1997 hingga dirinya meninggal dunia.
Meskipun digambarkan sebagai “feminis Islam,” Taleghani selalu ditolak oleh Dewan Wali.
Pada tahun 2009, Mahmoud Ahmadinejad yang populis mengusulkan Elahian sebagai Menteri Kesejahteraan dan Jaminan Sosial.
Namun, Elahian menolak pencalonan tersebut.
Ia beralasan adanya penolakan dari ulama senior Syiah (maraje’) terhadap perempuan yang menjabat sebagai menteri.
Beberapa tokoh politik lain mendaftar untuk pencalonan presiden pada hari Sabtu (1/6/2024), termasuk Wali Kota Teheran yang ultra-garis keras Alireza Zakani, anggota parlemen reformis dan mantan wakil ketua pertama Masoud Pezeshkian, dan Vahid Haghanian, yang disebut-sebut sebagai kaki tangan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.
Pendaftaran Vahid Haghanian, dijuluki oleh pengguna media sosial sebagai “kejutan terbesar”.
Seperti halnya Elahian, banyak yang yakin tidak ada peluang Haghanian memenuhi syarat untuk mencalonkan diri.
Baca juga: PROFIL Mahmoud Ahmadinejad, Musuh Besar Israel dan AS yang Maju di Pemilihan Presiden Iran
Beberapa orang bahkan mengklaim dia tidak lagi memegang jabatan di kantor Khamenei.
Ahmadinejad ikut mendaftar, tapi ada kemungkinan didiskualifikasi juga
Sementara itu, Mantan Presiden garis keras Iran Mahmoud Ahmadinejad juga mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai presiden, lapor televisi pemerintah Iran pada hari Minggu (2/6/2024), Reuters melaporkan.
Namun ia bisa saja dilarang ikut dalam pencalonan.
Dewan Wali yang dipimpin oleh ulama di negara itu akan memeriksa para kandidat, dan mempublikasikan daftar kandidat yang memenuhi syarat pada 11 Juni.
Ahmadinejad, mantan anggota elit Garda Revolusi Iran, pertama kali terpilih sebagai presiden Iran pada tahun 2005 dan mengundurkan diri karena batasan masa jabatan pada tahun 2013.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.