Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mesir Lembek ke Israel, Tak Ada Pejabat Negara Hadir di Pemakaman Tentara yang Tewas Ditembak IDF 

Tentara Israel dan pasukan Mesir saling baku tembak di penyeberangan Rafah pada hari Senin dalam sebuah insiden yang jarang terjadi.

IDF Spokesperson
Tank IDF saat memasuki perbatasan dari sisi Palestina di titik penyeberangan Rafah. Pada Minggu (27/5/2024) terjadi insidne baku tembak antara tentara IDF yang merebut kendali perbatasan dengan tentara Mesir yang menewaskan dua tentara di pihak Kairo. 

Mira Tzoreff, peneliti senior di Universitas Tel Aviv dan Pusat Studi Timur Tengah dan Afrika Moshe Dayan, mengatakan kepada The Media Line bahwa hubungan antara Israel dan Mesir semakin dingin seiring berlanjutnya perang di Gaza.

“Seperti yang disebutkan oleh mendiang Presiden Mesir [Anwar] Sadat, tujuan negaranya adalah mencapai solusi bagi Palestina,” kata Tzoreff.

Meskipun hubungan politik kedua negara tegang, hubungan perdagangan tetap stabil, kata Haisam Hassanein, pakar hubungan Israel-Arab di Foundation for Defense of Democracies yang berbasis di Washington.

“Bahan bakar Israel masuk ke Mesir. Baik Yordania dan Mesir juga memperbarui perjanjian pembagian air mereka, meskipun ada ketegangan dalam hubungan politik bilateral,” katanya.

Pada bulan Desember, dua bulan setelah pecahnya perang Israel-Hamas, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina menuduh Israel berusaha memindahkan warga Gaza ke Mesir.

Beberapa politisi Israel secara terbuka mendukung gagasan tersebut.

Mesir secara konsisten menolak kemungkinan relokasi warga Gaza ke wilayahnya, baik sementara maupun permanen.

“Desakan Israel untuk merelokasi pengungsi ke Mesir memicu keamanan nasional negara tersebut,” kata Nourhan N. Moussa, seorang pengacara internasional dan profesor hukum yang berbasis di Kairo, kepada The Media Line.

Kekhawatiran keamanan nasional Mesir berkaitan dengan ancaman infiltrasi Hamas ke perbatasannya.

"Kelompok ini sangat punya ikatan tersendiri dengan Mesir karena hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin, yang dilarang di Mesir dan dipandang sebagai ancaman terhadap partai yang berkuasa," tulis ulasan tersebut.

Para pemimpin Mesir juga khawatir mengenai potensi tekanan masuknya pengungsi yang dapat berdampak pada perekonomian negara yang sudah tidak stabil.

“Mesir mempunyai hak untuk melindungi diri dengan membangun penghalang fisik di perbatasan Gaza, menghancurkan terowongan bawah tanah yang terhubung ke wilayahnya dan menghalangi jalan masuk,” kata Moussa.

Awal bulan ini, pasukan Israel menguasai sisi Gaza di perbatasan Rafah dengan Mesir, tempat sebagian besar bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Sejak itu, penyeberangan perbatasan ditutup, dan Israel dan Mesir saling tuding mencegah pembukaan kembali penyeberangan tersebut.

Gerbang perbatasan Rafah, Gaza Palestina dan Mesir. Pintu penyeberangan ini direbut kendalinya oleh Israel yang berencana mempekerjakan perusahaan keamanan swasta asal Amerika Serikat.
Gerbang perbatasan Rafah, Gaza Palestina dan Mesir. Pintu penyeberangan ini direbut kendalinya oleh Israel yang berencana mempekerjakan perusahaan keamanan swasta asal Amerika Serikat. (times of Israel)

Mesir Makin Kesal dan Frustasi

Situasi ini sangat membuat frustasi Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi sehingga dapat membahayakan perjanjian perdamaian, kata Tzoreff, peneliti Universitas Tel Aviv.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved