Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ingin Militer Ukraina Terdegradasi Hingga Bantuan AS Tak Bisa Menolong

Serangan besar-besaran yang digelar Rusia pada 7 dan 8 Mei kemarin membuat Ukraina semakin lumpuh.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Bobby Wiratama
Kementerian Pertahanan Rusia
Bom luncur FAB-1500 Rusia yang menghancurkan sebagian infrastruktur Ukraina 

Menyebut penyerangan tersebut sebagai “malam yang sangat sulit bagi industri energi Ukraina,” perusahaan energi DTEK mengatakan Rusia menyerang tiga pembangkit listrik tenaga panasnya, dan menambahkan bahwa “peralatan telah rusak parah.”

Operator transportasi Kereta Api Ukraina melaporkan serangan terhadap “infrastruktur kereta api sipil” di kota Kherson yang dikuasai Kiev, yang merusak jalur dan stasiun, sehingga menyebabkan gangguan lalu lintas.

Maksim Kozitsky, kepala administrasi militer Wilayah Lviv, mengatakan salah satu serangan menargetkan penyimpanan gas alam bawah tanah dan pembangkit listrik tenaga termal.

Petugas melakukan pemadaman fasilitas Ukraina yang dibom oleh Rusia
Petugas melakukan pemadaman fasilitas Ukraina yang dibom oleh Rusia

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan pekan lalu bahwa serangan Rusia yang berulang kali telah mengganggu separuh sistem energi negaranya.

Moskow pertama kali mulai menargetkan infrastruktur energi Ukraina pada musim gugur 2022, sebagai tanggapan atas apa yang mereka sebut sebagai pemboman teroris di Jembatan Krimea pada bulan Oktober tahun itu.

Meskipun Kiev pada awalnya menolak bertanggung jawab, mereka kemudian mengakui perannya dalam serangan tersebut dan mengatakan bahwa serangan tersebut dimaksudkan untuk melemahkan logistik Rusia.

Moskow menegaskan bahwa serangan tersebut hanya ditujukan pada sasaran dan fasilitas militer yang mendukung operasi mereka dan tidak pernah ditujukan pada penduduk sipil.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved