Perwakilan Hamas ke Kairo Besok Senin, Bahas Rencana Gencatan Senjata di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat Hamas yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan perwakilan atau delegasi Hamas akan mengunjungi Kairo pada besok Senin (29/4/2024).

Perwakilan Hamas ini akan mengunjungi Kairo untuk membahas usulan gencatan senjata yang ditawarkan oleh mediator serta tanggapan Israel.

Seorang pejabat Mesir mengatakan, sebelum ini delegasi Mesir telah berdiskusi dengan para pejabat Israel mengenai ‘visi baru’ untuk gencatan senjata berkepanjangan di Gaza, dikutip dari Al-Arabiya.

Sebagai informasi, Qatar, bersama Mesir dan Amerika Serikat, telah menjadi perantara utama selama perang Israel-Hamas.

Ia juga mendesak Israel dan Hamas untuk menunjukkan ‘komitmen dan keseriusan yang lebih besar’ dalam perundingan gencatan senjata dalam wawancara dengan media Israel.

Wawancara ini diterbitkan pada Sabtu (27/4/2024).

Saat ini, Israel masih berjanji untuk menyerang kota paling selatan Gaza, Rafah, meski ada kekhawatiran global terhadap ratusan ribu warga Palestina yang berlindung di sana, dikutip dari Arab News.

Sementara kedua pihak saling bertukar proposal seputar kesepakatan gencatan senjata.

Bersama dengan AS dan Mesir, Qatar berperan penting dalam membantu merundingkan penghentian sementara pertempuran pada bulan November yang berujung pada pembebasan puluhan sandera.

Setelah saat itu, kedua belah pihak telah mengadakan perundingan gencatan senjata kembali.

Namun sayangnya perundingan tersebut tidak menghasilkan apa pun.

Baca juga: Jalan Berliku Perundingan Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas, Mungkinkah Tercapai?

Merasa frustasi karna tak kunjung menemukan titik tengah, Qatar pekan lalu mengatakan pihaknya sedang menilai kembali perannya sebagai mediator.

Dalam wawancara tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari menyatakan kekecewaannya terhadap Hamas dan Israel.

Ia menuduh kedua belah pihak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan politik dan bukan demi kebaikan warga sipil.

“Kami berharap melihat lebih banyak komitmen dan keseriusan dari kedua belah pihak,” katanya kepada Haaretz.

Ia berharap adanya kesepakatan baru dari kedua belah pihak, agar gencatan senjata segera tercapai.

“Jika ada komitmen baru dari kedua belah pihak, saya yakin kita bisa mencapai kesepakatan,” katanya.

Pada hari Sabtu, Hamas mengatakan pihaknya sedang meninjau proposal baru Israel untuk gencatan senjata, yang merupakan tanggapan terhadap proposal Hamas dua minggu lalu.

Perundingan gencatan senjata pada hari Senin ini nantinya akan berpusat pada proposal gencatan senjata selama enam minggu dan pembebasan 40 sandera sipil dan sakit yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Menjelang perundingan gencatan senjata ini, kedua belah pihak mendapatkan tekanan dari komunitas Internasional.

Baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden menulis sebuah surat bersama 17 pemimpin dunia lainnya mendesak Hamas untuk segera membebaskan para sandera.

Sementara Hamas dalam beberapa hari terakhir telah merilis video baru yang menunjukkan dua sandera yang mereka sandera.

Para sandera meminta agar Israel membuat kesepakatan pertukaran sandera segera.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan mematikan pada 7 Oktober 2024.

Agresi Israel ini telah menewaskan 34.400 warga Palestina.

Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.

Warga Palestina yang mengalami luka-luka akibat agresi Israel saat ini telah mencapai 77.400 orang.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

 Artikel Lain Terkait Hamas dan Konflik Palestina vs Israel