Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pejabat Israel Tuding Netanyahu Jadi Biang Kerok Gencatan Senjata di Gaza Tak Kunjung Tercapai

Pejabat Israel menuding Perdana Menteri Netanyahu sengaja menghalangi kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jaluar Gaza.

Penulis: Febri Prasetyo
RONEN ZVULUN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 7 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat Israel menuding Perdana Menteri Netanyahu sengaja menghalangi kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jaluar Gaza.

"Netanyahu sama sekali tak menginginkan kesepakatan, dia menciptakan kesukaran dan membawa halangan," kata pejabat itu kepada lembaga penyiaran Israel, KAN, pada hari Jumat, (26/4/2024), dikutip dari Palestine Chronicle.

Menurut pejabat tersebut, kesepakatan gencatan senjata sebenarnya bisa dicapai hanya dalam beberapa hari.

Namun, Netanyahu meminta adanya tinjauan tentang kesepakatan itu secara komprehesif. Hal itu bertentangan dengan tawaran dari Mesir sebagai pihak penengah.

Dikutip dari Anadolu Agency, kantor Netanyahu hingga kini belum buka suara tentang tudingan itu.

Pada hari Jumat seorang utusan Mesir telah tiba di Tel Aviv untuk membahas kemungkinan gencatan senjata

Al Qahera melaporkan bahwa ada perkembangan signifikan dan pembicaraan gencatan senjata.

Sementara itu, KAN mengatakan utusan Mesir tersebut meyakini bahwa saat ini adalah kesempatan terakhir untuk mengembalikan sandera dari Gaza.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan ada upaya baru dari Qatar dan Mesir yang tengah dilakukan guna mewujudkan kesepakatan antara Hamas dan Israel.

Sullivan berujar ada momentum baru dalam pembicaraan itu mengenai kesepakatan pertukaran tahanan. Namun, dia tidak mengungkapkan rinciannya.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dilaporkan mengancam akan mengundurkan diri jika tawaran Mesir diterima oleh Netanyahu.

Baca juga: Kepala Intelijen Mesir Datang ke Israel, Minta Penyerbuan Rafah Ditunda, Hamas Mau 1 Banding 50

Adapun Hamas pada hari Sabtu mengaku sudah menerima tanggapan resmi Israel mengenai usulan gencatan senjata yang disampaikan kepada Mesir dan Qatar pada tanggal 13 April.

"Hamas sudah menerima tanggapan resmi Israel atas usulan Hamas yang disampaikan kepada penengah, yakni Mesir dan Qatar," kata Khalil Al-Hayya, wakil kepala Hamas di Gaza, dalam pernyataannya.

"Hamas akan mempelajari usulan ini, dan setelah lengkap, akan menyampaikan tanggapannya kepada mediator."

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved