Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Menteri Israel Blak-blakan Dongkol kepada Biden, Akui Pilih Dukung Trump

Menteri Diaspora Israel Amichai Chikli mengungkapkan kejengkelannya kepada Presiden AS Joe Biden.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Ausj.com
Menteri Diaspora Israel Amichai Chikli. 

“Selama beberapa pekan terakhir saya berupaya melawan diberlakukannya sanksi terhadap warga Israel, termasuk dalam perbincangan saya dengan pejabat senior Amerika.

Netanyahu menyebut rencana menjatuhkan sanksi kepada satuan IDF adalah hal yang sangat absurd dan bermoral rendah.

“Pemerintah yang dipimpin oleh saya akan bertindak dengan segala cara untuk melawan langkah ini,” ujarnya.

Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan).
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). (Kolase Tribunnews/AFP)

Dilansir dari CNN, laporan mengenai kemungkinan adanya sanksi itu muncul setelah Human Rights Watch (HRW) pada hari Rabu menyinggung kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Menurut HRW, kekerasan itu meningkat pada tahun 2023 hingga ke level tertinggi sejak tahun 2006.

Bahkan, kekerasan itu telah meningkat sebelum serangan Hamas ke Israel tanggal 7 Oktober 2023.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, tentara Israel atau pemukim Israel telah membunuh setidaknya 483 warga Palestina di Tepi Barat sejak tanggal tersebut.

Adapun beberapa hari lalu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dia mempertimbangkan apakah akan mengurangi bantuan kepada sejumlah satuan keamanan Israel karena adanya laporan pelanggaran HAM.

Satuan yang diduga melakukan tindak kekerasan itu adalah Netzah Yehuda.

Netzah Yehuda dibentuk pada thaun 1999 dan berisi para Yahudi religius dan ultraortodoks.

Benny Gantz, salah satu anggota kabinet perang Israel, menyebtu Netzah Yehuda tak bisa dipisahkan dari IDF.

“Batalion Netzah Yehuda adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Pasukan Pertahanan Israel. Batalion itu berada di bawah hukum militer dan bertanggung jawab atas operasi yang sepenuhnya mematuhi hukum internasional,” ujar Gantz di X hari Sabtu.

Gantz menyatakan Israel punya sistem yudisial independen yang memeriksa klaim tentang adanya pelanggaran kode etik IDF.

Kata dia, keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi kepada satuan IDF bisa menjadi contoh yang buruk dan berbahaya.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved