Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Bersiap Terima Pengiriman Jet Tempur Su-35 dari Rusia ke Isfahan yang Jadi Target Israel

Rusia bermaksud mengirimkan 12 jet tempur “segera” ke Teheran ke pangkalan udara Isfahan, lokasi yang menjadi sasaran Israel dalam serangan balik

Tangkap Layar Times of Israel/Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Sebuah jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia lepas landas dari pangkalan udara di Suriah, 26 September 2019. Iran dilaporkan segera menerima sejumlah jet tempur Su-35 dari Rusia di pangkalan udara Isfahan, lokasi yang menjadi serangan balik Israel Jumat (19/4/2024). 

Mengutip “sumber senior militer AS,” Fox News melaporkan kalau  sasaran serangan balik Israel ke Iran tersebut adalah pangkalan militer di Isfahan.

Israel dilaporkan tidak mengincar fasilitas nuklir Iran yang dijaga ketat.

Fasilitas nuklir ini disebut-sebut terletak sekitar 100 kilometer (62 mil) di utara kota tersebut di mana sebagian besar situs 'terkubur' di bawah gunung.

“Israel menyerang apa yang ingin mereka serang,” salah satu sumber mengatakan kepada Fox News.

Sumber itu menambahkan kalau ada satu target utama yang diserang berkali-kali oelh Israel.

"Dan sistem pertahanan udara Iran buatan Rusia terbukti tidak efektif," kata narasumber tersebut.

Sasaran serangan tersebut termasuk sistem pertahanan udara di pangkalan militer, yang digunakan untuk melindungi fasilitas nuklir di dekatnya, Fox melaporkan.

"Pesan Israel melalui serangan ini adalah untuk menjual gagasan kepada Iran bahwa “kami dapat menjangkau dan menyentuh Anda,” kata sumber itu.

Citra satelit yang dilihat oleh The Times of Israel menunjukkan kerusakan pada sistem radar di dekat Bandara Isfahan. Gambar tersebut tidak segera diizinkan untuk dipublikasikan, sesuai dengan kebijakan agensi yang mengambil foto tersebut.

Citra satelit radar aperture sintetis tambahan yang diambil pada hari Jumat juga menunjukkan bukti bahwa lokasi radar menjadi sasaran.

Meskipun pihak berwenang Israel secara resmi bungkam atas serangan tersebut, sejumlah politisi dan mantan pejabat angkat bicara mengenai hal tersebut.

Berbicara kepada berita Channel 12, pensiunan jenderal Israel Ziv, mantan kepala operasi IDF, mengatakan bahwa jika serangan itu dilakukan oleh Israel, hal itu tidak dimaksudkan untuk menyebabkan kehancuran besar.

Serangan Israel itu 'hanya' untuk mengirimkan “pesan yang sangat jelas kepada Iran,” yang menunjukkan “kesenjangan teknologi” antara Israel dan Iran dan menyoroti kemampuan IDF untuk menembus situs-situs paling sensitif di Iran.

Dalam panggilan telepon beberapa jam setelah serangan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, kata Pentagon.

Laporan menyebut kalau mereka membahas “menjaga stabilitas di Timur Tengah,” dan isu-isu lainnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved