Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ekonomi Israel Banyak Menderita karena Perang di Gaza, Utang Naik Hampir Rp700 Triliun

Perang di Jalur Gaza dan ketegangan Israel-Iran mulai berdampak besar terhadap ekonomi negara Zionis.

Banjarmasin Post.
Ilustrasi - Utang Israel bertambah banyak setelah perang di Jalur Gaza meletus. 

Dia mengklaim industri itu pada akhirnya akan pulih, tetapi pemulihannya baru akan dimulai setelah perang berakhir.

Pakar itu juga menyoroti investasi asing ke Israel yang menurun pada tahun 2023.

Bahkan, pada kuarter pertama tahun 2023, investasi asing di Israel anjlok hingga 60 persen karena keresahan politik dan sosial akibat perombakan yudisial dalam pemerintahan Israel.

Perang di Gaza makin memperburuk perkiraan pertumbuhan ekonomi Israel.

"Karena risiko keamanan dalam perang, ketidakpopuleran militer Israel di dunia Internasional karena terlalu keras di Gaza, pemogokan dan unjuk rasa yang terus berlangsung di Israel karena banyaknya persoalan politik, investasi asing tidak akan datang untuk sementara waktu," katanya.

Sementara itu, konflik antara Israel dan Iran akan menjadi bencana bagi ekonomi Israel jika serangan di antara keduanya terus berlanjut.

Konflik terbaru ini terjadi setelah Israel menyerang Gedung Kedutaan Besar Iran di Suriah, Damaskus, tanggal 1 April lalu.

Baca juga: Pakar: Konflik Iran Vs Israel Bisa Berdampak le Kenaikan Harga BBM Dalam Negeri

Kemudian, Iran melancarkan serangan balasan dengan ratusan pesawat nirawak dan rudal langsung dari wilayahnya pada Minggu dini hari, 14 April.

Iran mengklaim akan memberikan respons yang lebih keras jika Israel kembali menyerang.

Namun, lima hari kemudian Israel gantian menyerang Iran.

"Jika Anda memikirkannya setiap beberapa bulan atau setiap bulan atau setiap minggu atau kapan pun, serangan roket dari Iran, yang memerlukan pengeluaran sebesar $1 miliar unutk pertahanan dalam semalam, pastilan itu tidak bisa berkelanjutan," kata Benjamin Bental, seorang guru besar ekonomi di Universitas Haifa.

Namun, Bental menduga skenario serang-menyerang antara Israel dan Iran secara terus-terusan tidak akan terjadi.

Israel yang terus berhadapan dengan Hamas, Hizbullah, dan Houthi juga berisiko membuat ekonomi Israel "kelelahan".

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved