Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Disebut Sengaja Bikin Serangan ke Israel Gampang Digagalkan, AS: Omong Kosong!

Kegagalan Iran merujuk pada minimalisnya kerusakan yang diderita Israel atas serangan ratusan drone disusul sejumlah rudal balistik. AS: omong kosong!

Twitter-X/Twitter-X
(FOTO ILUSTRASI) Pengawal Revolusi Iran Meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, menunjukkan ledakan menerangi langit di Hebron dan Tel Aviv selama serangan Iran terhadap Israel. Minggu (14/4/2024). Pengawal Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal sedang dilakukan terhadap Israel, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan pada tanggal 1 April di konsulatnya di Damaskus. (Twitter-X / HO) 

Iran menyebutnya sebagai persamaan baru. Artinya, setiap kali Israel menyerang mereka, Iran akan langsung balik menyerang, sebagaimana kemampuan yang baru mereka tunjukkan.

Namun, yang patut dicermati, serangan Iran kali ini adalah terobosan dalam penggunaan teknologi rudal di peperangan modern, seperti yang telah disebutkan di awal.

Para analis militer menilai, Iran menunjukkan kemampuan untuk melewati sistem anti-rudal yang paling kuat dan canggih di dunia, suatu hal yang tidak dimiliki Ukraina saat menghadapi Rusia.

Fakta ini menunjukkan tidaklah tepat jika ada yang membandingkan tingkat keberhasilan serangan rudal Iran dan Rusia.

Di Ukraina, rudal-rudal Rusia memang menghadapi Sistem Pertahanan Patriot dan sejumlah arhanud standar NATO,

Namun semuanya diawaki oleh orang-orang Ukraina yang kurang terlatih, dan diintegrasikan sepenuhnya ke dalam sistem berlapis Barat seperti yang terjadi di pihak Israel.

Sementara yang dihadapi rudal dan drone Iran dalam Operasi Janji Setia adalah sistem perisai rudal berlapis, dan bisa disebut yang terkuat di dunia.

"Faktanya, Iran bisa menembus setiap perisai rudal yang diawaki dan dioperasikan oleh AS, Israel dan sekutunya, dengan segala perlengkapan dan kemampuan canggih C4ISR dan SIGINT yang melekat pada seluruh aliansi Barat," tulis Simplicius dalam platform X.

Sistem Arhanud yang maksud adalah THAAD, Patriot, David's Sling, Arrow-3, SM-3, Iron Dome, dan bahkan 'C-Dome' dari kapal perang jenis korvet Israel.

Belum termasuk pertahanan pesawat tempur seperti F-35 hingga Eurofighter Typhoon yang menggotong rudal udara ke udara.

Siapa "pemenangnya"?

Saat ini terdapat dua pandangan utama yang saling bersaing mengenai situasi ini, merujuk pada tulisan akun Simplicius di sini

1. Pendapat pertama. Mereka mengatakan bahwa Iran ‘dipermalukan’ karena Israel mencegat segalanya, dan yang lebih penting, Iran kini telah menyia-nyiakan satu-satunya keuntungan yang mereka peroleh dari unsur kejutan, karena telah mengumumkan rencana penyerangan mereka 72 jam sebelumnya.

Kelompok pertama ini juga berpendapat bahwa satu-satunya keunggulan Iran atas Israel adalah ancaman bahwa Iran dapat melakukan peluncuran massal rudal balistik yang mereka takuti, sehingga memusnahkan sebagian besar wilayah Israel.

Tapi sekarang, ketika kerusakan yang dirasakan akibat serangan itu tidak terlalu besar, Iran telah menunjukkan bahwa mereka lebih lemah dari perkiraan, sehingga bisa memberi Israel keberanian untuk terus menyerang dan memprovokasi Iran.

Dalam tulisannya, Simplicius mengatakan, hal ini tentu merupakan argumen yang masuk akal.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved