Jembatan Francis Scott Key di Baltimore roboh ditabrak kapal kontainer - Apa yang kita ketahui sejauh ini?
Sebuah kapal kontainer menabrak Jembatan Francis Scott Key di dekat kota Baltimore, AS pada Selasa (27/03). Insiden ini menyebabkan…
Runtuhnya Jembatan Key diperkirakan akan menyebabkan gangguan besar pada lalu lintas jalan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun mendatang.
Aktivitas pengiriman di pelabuhan Baltimore juga akan terdampak parah.
Jembatan empat lajur itu merupakan bagian dari Interstate 695, jalan lingkar luar di sekitar kota Baltimore yang dikenal sebagai "Baltimore Beltway", dan diperkirakan dilalui oleh 11,5 juta kendaraan setiap tahunnya.
Pelabuhan Baltimore masih dapat dilintasi melalui terowongan yang lebih dekat ke kota. Akan tetapi, otoritas setempat sudah menetapkan "siaga lalu lintas skala besar", untuk mengantisipasi masalah lalu lintas yang signifikan setelah insiden tersebut.
Secara spesifik, runtuhnya Jembatan Key akan menyebabkan masalah besar bagi truk yang membawa bahan berbahaya. Truk-truk ini dilarang melalui rute terowongan alternatif tadi - tetapi boleh melintasi Jembatan Key.
Insiden tersebut juga mempengaruhi pelayaran.
Pakar pengiriman kontainer, Lars Jansen, menyebut runtuhnya Jembatan Key adalah "bencana besar" yang akan "menimbulkan masalah signifikan di Pantai Timur AS bagi importir dan eksportir AS".
Selain sekitar 21.000 unit kargo yang kini harus melalui pelabuhan lain di wilayah tersebut, Jansen mengatakan "beberapa kapal dagang sekarang terjebak di pelabuhan Baltimore".
Tidak ada kapal kontainer di antara kapal-kapal ini, namun ada beberapa kapal pengangkut curah.
Diperkirakan sekitar 800.000 kendaraan melewati pelabuhan tersebut pada tahun 2023, memindahkan 1,3 juta ton kargo impor yang merupakan rekor tersendiri.
Namun, Jansen mengatakan bahwa meskipun akan ada beberapa penundaan dan biaya tambahan, insiden tersebut tidak akan berdampak signifikan dari perspektif global.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.