Konflik Palestina Vs Israel
Ogah Terlibat Konflik, Raja Salman Larang Militer AS Pijakan Kaki di Wilayah Arab
Aktivitas perdagangan dunia mulai anjlok hingga pendapatan jalur Terusan Suez yang ada di Mesir menyusut 40 sampai 50 persen.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz melarang keras militer Amerika menginjakan kaki dan memanfaatkan ke wilayahnya untuk menyerang kelompok Houthi di Yaman.
Tak sampai di situ, untuk membatasi penggunaan tanah dan wilayah udaranya oleh pasukan Amerika, pemerintah Arab juga turut melarang pesawat tempur AS melakukan pengisian bahan bakar di pangkalan udara militer kerajaan.
Serta melarang pasukan Amerika menggunakan sistem pertahanan rudal mereka yang ada di Arab Saudi.
Larangan ini dirilis Raja Salman demi melindungi Arab Saudi dari serangan Houthi yang belakangan telah memicu sentimen panas di wilayah Laut Timur Tengah.
Baca juga: Alasan Houthi Serang Kapal Tanker Huang Pu China di Laut Merah: Berubah Haluan Menuju Israel
"Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegat rudal jarak jauh yang mungkin diluncurkan oleh Houthi," ujar pejabat pemerintahan Arab Saudi dikutip dari Middle East Monitor.
Adapun konflik ini pertama kali pecah pada November lalu tepatnya setelah Houthi, milisi sayap kanan Iran membombardir rudal ke kapal – kapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah.
Pejabat Houthi beranggapan blokade dan penyerangan yang mereka lakukan di laut Merah adalah bentuk protes atas agresi Israel di Gaza, Palestina yang telah menewaskan lebih dari 31.000 jiwa.
Namun akibat serangan yang dilakukan Houthi di laut merah ratusan kapal harus mengalihkan rute menuju Cape of Good Hope untuk menghindari Terusan Suez dan Laut Merah.
Alhasil aktivitas perdagangan dunia mulai anjlok hingga pendapatan jalur Terusan Suez yang ada di Mesir menyusut 40 sampai 50 persen.
Alasan ini yang membuat Raja Arab memilih untuk netral serta tidak ikut campur dalam konflik yang tengah terjadi antara sekutu Israel dengan militan Houthi.
Pemerintah Riyadh bahkan belakangan tampak menahan diri dan mengambil langkah aman mempertahankan perdamaian dengan pihak Yaman.
Yaman Kirim Peringatan ke Arab Saudi
Sebelum pemerintah Arab meluncurkan larangan untuk militer AS, Pemerintahan Yaman di Sanaa dilaporkan sempat mengirimkan pesan peringatan bagi Arab Saudi untuk tidak membantu agresi Amerika Serikat ke negara mereka.
Pesan peringatan itu disampaikan seorang anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, di Sanaa yang terafiliasi gerakan Ansarullah Houthi yang menguasai ibu kota Sanaa.
Dalam pesan itu, Yaman dengan tegas memperingatkan Arab Saudi untuk tidak terkait segala bentuk kerja sama dengan Amerika Serikat, untuk menyerang wilayah Yaman.
Konflik Palestina Vs Israel
Israel Rilis Rute Pengungsian Warga Kota Gaza, Hanya Dibuka 48 Jam |
---|
Tantang Embargo Dunia, Netanyahu Minta Rakyat Mandiri, Pede Bangun Israel Jadi Negara Swasembada |
---|
Netanyahu Klaim Handphone, Obat-obatan, Makanan, Tomat, Semua Buatan Israel |
---|
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
---|
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.