Sabtu, 4 Oktober 2025

Teror di Rusia

Bukan ISIS, Intelijen Rusia Bongkar Dalang Sebenarnya Serangan Teroris di Moskow

Direktur Badan Intelijen Rusia (FSB), Alexander Bortnikov mengatakan serangan teror itu adalah upaya Ukraina untuk  menyerang negaranya.

Penulis: Hasanudin Aco
Sputniknews.in
Hingga saat ini jumlah korban tewas dalam aksi penembakan massal dalam peristiwa serangan berdarah di gedung pertunjukan Crocus City Hall, di dekat Kota Moskow bertambah menjadi 173 orang. 

ISIS mengaku bertanggung jawab atas   tragedi paling berdarah di Rusia dalam satu dekade terakhir.

Seperti dikutip TASS, berdasarkan postingan video Pemimpin Redaksi RT, Margarita Simonyan di Telegram, salah seorang yang ditangkap mengatakan ia dijanjikan 500.000 ruble atau USD 5.400 untuk ikuit melakukan serangan.

“Saya menembaki orang di Crocus untuk uang. (Saya djanjikan) sekitar 500.000,” tutur pria yang tak disebutkan identitasnya itu dalam video tersebut.

Pelaku mengatakan sekitar setengah dari uang tersebut telah ditransfer ke dalam tabungannya.

Ia pun telah dijanjikan akan menerima separuh lagi uangnya nanti setelah tugasnya dilakukan.

Ia mengaku kehilangan kartu tabungannya saat berusaha kabur dari kejaran petugas penega hukum.

Sementara itu, tiga dari empat tersangka telah mengaku bersalah.

Empat orang terdakwa Dalerzhon Mirzoyaev (32 tahun), Saidakrami Rachabaluzid (30 tahun) Mukhammadsobir Faizov (19 tahun), dan Shamsidin Fariduni (25 tahun).

Mereka didakwa karena melakukan serangan terorisme secara nberkelompok yang mengakibatkan kematian orang lain.

Pelanggaran tersebut diancam dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Pengadilan memerintahkan mereka, yang semua warga negara Tajikistan, ditahan sebelum persidangan hingga 22 Mei.

Rusia Bilang ISI Hanya Kambing Hitam

Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) melindungi Ukraina atas serangan teroris di Moskow yang membunuh ratusan orang.

ISIS mengaku menjadi dalang pembantaian yang menewaskan 137 orang pada konser di Balai Kota Crocus, Moskow, Jumat (22/3/2024).

Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Ukraina memiliki peranan dalam serangan teror itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved