Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gelar Pemungutan Suara, Kanada Bakal Setop Ekspor Senjata ke Israel

Menteri Luar Negeri Melanie Joly mengatakan Kanada akan menghentikan penjualan senjata ke Israel di masa depan.

Twitter
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly 

TRIBUNNEWS.COM - Kanada akan menghentikan penjualan senjata ke Israel di masa depan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Melanie Joly setelah anggota parlemen memberikan suara 204 - 117 mendukung mosi tidak mengikat untuk menghentikan penjualan senjata setelah perdebatan panjang pada hari Senin.

“Ini adalah hal yang nyata,” kata Joly kepada surat kabar The Toronto Star, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Keputusan tersebut diajukan oleh Partai Demokrat Baru (NDP), yang meminta pemerintahan Partai Liberal untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel di masa depan.

Usulan awalnya adalah penangguhan sementara senjata ke Israel.

Namun usulan tersebut diubah menjadi larangan.

Sebelum ada keputusan ini, Kanda telah memberlakukan penanggunhan sementara ekspor apapun ke Israel.

Sementara Urusan Global Kanada terus menerima permohonan ekspor senjata ke Israel dan permohonan tersebut ditinjau berdasarkan kasus per kasus.

Namun Joly tampaknya menghiraukan permintaan itu dan tegas untuk menolak mengekspor senjata ke Israel.

Keputusan Joly mendapat dukungan dari Menteri Pertahanan Bill Blair.

Menurutnya, ini akan berdampak baik untuk kedepannya.

“Ada sejumlah kontrak yang sudah ada, tapi ini adalah landasan ke depan, saya pikir begitulah pandangan menteri,” kata Blair kepada Star.

Baca juga: Parlemen Kanada akan Melakukan Pemungutan Suara Mengenai Mosi yang Mendukung Negara Palestina

Mengingat kondisi Gaza saat ini, Blair juga mengatakan banyak pihak yang tidak setuju dengan pengiriman senjata ke Israel.

“Ada banyak kekhawatiran yang diungkapkan sehubungan dengan penjualan peralatan militer yang mematikan ke Israel selama konflik," jelas Blair.

Keberhasilan pemungutan suara pada Senin malam ini menyusul kesepakatan menit-menit terakhir antara Partai Liberal dan NDP, yang sebelumnya meminta pemerintah untuk mengakui negara Palestina, dikutip dari The Guardian.

Kanada setuju konflik di Gaza akan selesai apabila Israel mengakui negara Palestina.

Meskipun Perdana Menteri Justin Trudeau menegaskan keyakinannya pada hak Israel untuk membela diri, ia menjadi semakin kritis terhadap serangan Israel saat ini di Gaza.

Setelah menggelar pemungutan suara, Kelompok kanada untuk Keadilan dan Perdamaian di Timur Tengah mengatakan mosi tersebut 'dipermudah'.

Ia juga menegaskan keputusan yang disepakati merupakan langkah maju kecil untuk mengakhiri keterlibatan Kanada dalam perang genosida Israel di Gaza.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah melancarkan serangan mematikan pada 7 Oktober 2023.

Serangan ini telah menewaskan lebih dari 31.800 warga Palestina.

Hampir 74.000 warga Palestina mengalami luka-luka akibat serangan Israel.

Adapun 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Kanada dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved