Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Balas Joe Biden, Tak Terima Disebut Beban Israel: Saya Justru Didukung Arab

Netanyahu membalas pernyataan Presiden AS Joe Biden. Ia tak terima disebut lebih banyak merugikan Israel. Netanyahu ngaku didukung pemimpin Arab.

Kolase Tribunnews/AFP
Kolase foto Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). -- Netanyahu membalas perkataan Joe Biden yang menyebutnya hanya membebani Israel. 

“Mungkin enam minggu, mungkin empat minggu,” tambahnya.

Kejamnya Netanyahu, Bantah Ada Kelaparan di Jalur Gaza

Dalam wawancara tersebut, Netanyahu membantah ada warga Palestina yang kelaparan di Jalur Gaza hingga meninggal dunia.

Sebelumnya, organisasi-organisasi PBB memperingatkan Israel akan risiko kelaparan ekstrim yang terjadi menyusul pengepungan Israel di Jalur Gaza dan terbatasnya bantuan yang masuk ke sana.

Pemerintah Israel dikritik oleh berbagai negara karena dinilai menghalangi masuknya bantuan melalui penyeberangan Mesir di Rafah, Jalur Gaza selatan.

Setelah adanya lebih dari 20 kematian akibat kelaparan di Jalur Gaza, Uni Eropa mendorong dibukanya koridor laut untuk mengirim bantuan ke Jalur Gaza melalui pelabuhan di Siprus.

Netanyahu mengklaim koridor laut itu adalah idenya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan di kota pesisir Israel Tel Aviv, pada 14 Juni 2014.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan di kota pesisir Israel Tel Aviv, pada 14 Juni 2014. (JACK GUEZ / AFP)

Netanyahu Ngotot Tak Boleh Ada Negara Palestina

Netanyahu mengulangi pernyataannya yang menolak berdirinya negara Palestina.

Ia menilai pembentukan negara Palestina bukanlah solusi akhir bagi Israel karena ia akan terus merasa terancam.

“Posisi yang saya dukung didukung oleh mayoritas warga Israel yang mengatakan kepada Anda setelah tanggal 7 Oktober: 'Kami tidak ingin melihat negara Palestina,'” katanya.

“(Rakyat Israel) juga mendukung posisi saya yang mengatakan bahwa kita harus menolak keras upaya untuk membentuk negara Palestina. Itu adalah sesuatu yang mereka sepakati,” kata Netanyahu.

Bahkan, meski nantinya ada perubahan kepemimpinan di Palestina (perombakan Otoritas Palestina, Fatah, dan pemusnahan Hamas), Netanyahu bersikeras Israel harus tetap menempatkan pasukannya di sana untuk mengendalikan keamanan.

Saat ini, jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 31.045 jiwa dan 72.654 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (10/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan