Lagi, Iran Eksekusi Mati Agen Mossad Israel karena Berencana Serang Kompleks Militer di Isfahan
Iran pada hari Minggu mengeksekusi seorang pria yang bekerja sama dengan badan intelijen Israel Mossad.

TRIBUNNEWS.COM - Iran pada hari Minggu mengeksekusi seorang pria yang bekerja sama dengan badan intelijen Israel Mossad.
Pria yang diidentifikasi sebagai 'Saeed' ini ditangkap karena dituduh terlibat dalam serangan drone terhadap fasilitas militer.
Ia diduga bekerja sama dengan badan intelijen Israel Mossad untuk merencanakan meledakkan situs militer yang berafilisiasi dengan kementerian pertahanan Iran di provinsi Isfahan pada 28 Januari 2023, dikutip dari Al-Arabiya.
Iran mengatakan pihaknya telah berhasil menggagalkan serangan tersebut.
Menurut Iran, serangan ini didalangi oleh Israel dan segera mencari pelaku utama dari serangan ini.
Dalam waktu kurang lebih 2 Minggu, Iran berhasil menangkap pelaku utama dari serangan tersebut.
Tepatnya, pada 10 Februari 2023, Pelaku berhasil ditangkap.
“'Saeed' ditangkap di negara tetangga dan diekstradisi ke Iran setelah insiden drone pada tahun 2023 di Isfahan," menurut laporan TV pemerintah.
Namun tidak disebutkan dengan jelas di mana lokasi penangkapan pelaku.
Satu bulan sebelumnya, fasilitas kementerian pertahanan di provinsi tersebut juga menjadi target Israel, dikutip dari Arab News.
Menurut kementerian pertahanan, serangan malam hari itu tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya menimbulkan kerusakan kecil.
Ini bukan pertama kalinya Iran mengeksekusi agen mata-mata Israel.
Baca juga: Pemilu Iran: Jumlah Pemilih Diprediksi Rendah, Ayatollah Ali Khamenei Desak Warga untuk Mencoblos
Sebelumnya, Iran juga telah mengeksekusi empat warganya yang bekerja sama dengan agen Mossad.
Pada Juli 2022, keempat agen Mossad ini dieksekusi karena terbukti bekerja sama dengan Israel dalam rencana menentang instalasi militer di Isfahan.
Hubungan Iran dan Israel
Iran telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun dengan musuh bebuyutannya, Israel.
Keduanya saling melempar serangan dan saling menuduh.
Pada bulan Agustus 2023, Iran mengklaim menggagalkan proyek yang diprakarsai Mossad.
Saat itu, Mossad diduga melakukan sabotasi industri rudal balistiknya.
Kemudian awal tahun ini, empat agen mata-mata Israel dieksekusi karena melakukan sabotase sistus pertahanan Iran di Isfahan.
Tiga tahun sebelumnya, Teheran menuduh Israel melakukan serangan di wilayahnya.
Atas tuduhan tersebut, Iran langsung mengumumkan pihaknya akan memproduksi 60 persen uranium yang diperkaya di situs Natanz pada April 2021.
Sejak serangan 7 Oktober 2023 di Gaza, Iran mendukung Hamas.
Namun Iran membantah terlibat langsung dalam serangannya, atau dalam aksi militer yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata sekutunya di negara-negara mulai dari Lebanon hingga Yaman.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Mossad
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.