Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Kerahkan 'Senjata Kapal Selam' di Laut Merah, Bisa Bikin Israel Empot-empotan?

Pemimpin Houthi bernama Abdul al-Houthi mengklaim senjata itu bisa membuat musuh ketar-ketir.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
Mehr News
Pejabat Houthi mengumumkan adanya serangan AS dan Inggris ke Yaman, Jumat, (12/1/2024). Houthi akan mengerahkan "senjata kapal selam" di Laut Merah. 

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman mengumumkan bahwa mereka mengerahkan “senjata kapal selam” di Laut Merah.

Pemimpin Houthi bernama Abdul al-Houthi mengklaim senjata itu bisa membuat musuh ketar-ketir.

“Kami memperkenalkan senjata kapal selam dalam konfrontasi di Laut Merah, dan senjata itu adalah senjata yang membuat musuh cemas,” ujar al-Houthi pada hari Kamis, (22/2/2024), dikutip dari Mehr News.

Sejak perang Israel-Hamas meletus, Houthi menargetkan kapal Israel dan kapal terafiliasi Israel di Laut Merah, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden.

Dalam serangan itu, Houthi mengerahkan pesawat tanpa awak dan rudal. Serangan itu merupakan bentuk dukungan kepada warga Palestina.

Houthi mengklaim serangan-serangan itu akan terus berlanjut hingga Israel menghentikan perang di Jalur Gaza.

Adapun hingga kini korban tewas akibat serangan Israel di Gaza mencapai hampir 30.000 jiwa. Sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Sampai dengan saat ini sudah adan 183 rudal dan pesawat tanpa awak yang diluncurkan ke arah target di wilayah pendudukan itu.

Sementara itu, di Laut Merah dan Laut Arab sudah ada 48 kapal yang ditargetkan Houthi.

“Tiga belas operasi khusus telah dijalankan dalam beberapa hari belakangan, yang palling disorot ialah penenggelaman kapal Inggris dan penembakan drone Amerika hingga jatuh,” kata al-Houthi.

Selain itu, al-Houthi mengklaim operasi yang dilakukan pihaknya berjalan dengan efektif.

Baca juga: Rudal Houthi dari Laut Merah Jangkau Kota Eilat Israel, Yaman Dapat Tawaran Besar dari Uni Eropa

“Operasi di Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden terus berlanjut, meningkat, dan efektif.”

“Rudal yang tersedia telah dikembangkan hingga Amerika tak bisa menangkis atau menembak jatuh rudal itu, terlepas dari teknologi yang mereka punya,” katanya menambahkan.

Pada hari Senin, Houthi menargetkan kapal kargo Inggris bernama Rubymar di Teluk Aden.

Juru bicara Houthi, Yahya Saree, berujar awak kapal itu selamat, tetapi Rubymar rusak parah dan berisiko tenggelam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved