Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Tuduh Pemerintah Ukraina Disusupi Nazi Anti-Rusia sejak Uni Soviet Runtuh
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemerintah Ukraina saat ini disusupi Nazi dan neo-Nazi yang anti-Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemerintah Ukraina menganut ideologi Nazi.
Ia menyampaikan pendapatnya kepada para pekerja pabrik saat mengunjungi raksasa industri berat Uralvagonzavod, Kamis (15/2/2024).
“Tidak pernah ada simpati terhadap Nazi di Rusia. Juga tidak akan ada lagi,” katanya.
Putin mencatat para politisi yang berpikiran anti-Rusia di Ukraina merebut kekuasaan setelah runtuhnya Uni Soviet.
"Mereka berperilaku kurang ajar dan mendapat dukungan dari luar negeri, terutama dari Amerika Serikat, tentu saja," kata Putin, merujuk pada Ukraina era pasca-Uni Soviet.
“Nah, itu sebabnya semuanya terjadi seperti itu. Mereka yang pernah bekerja sama dengan Nazi dan tetap pada posisi tersebut kini melakukan hal yang sama,” lanjutnya, dikutip dari TASS.
Presiden Rusia itu menjelaskan mengapa (Stepan Andriyovych) Bandera, (Roman) Shukhevich, dan tokoh serupa lainnya dimuliakan di Ukraina.
Mereka adalah anggota tentara pemberontak Ukraina yang melakukan operasi militer melawan pasukan Uni Soviet pada tahun 1940-an.
“Diduga mereka bekerja dan berkolaborasi dengan kaum fasis, dengan Nazi, dengan Hitler, dan dengan kaum Hitler, karena tujuan sebenarnya mereka adalah kemerdekaan Ukraina. Kemudian Nazi mulai menganiaya mereka,” kata Putin.
“Mereka mulai dianiaya bukan karena mereka meninggalkan pandangan mereka, tetapi karena mereka memutuskan untuk pergi ke mana pun angin bertiup, mereka menyadari bahwa Jerman kalah perang. Maka mereka mulai mencoba menjalin hubungan dengan sekutu di Barat,” ujarnya.
Hal ini memunculkan gagasan bahwa Bandera, Shukhevich, dan sejenisnya sama sekali bukan Nazi.
Baca juga: Vladimir Putin Lebih Pilih Joe Biden Jadi Presiden AS daripada Donald Trump
"Mereka adalah Nazi alami, seratus persen!" kata Putin.
"Orang-orang (Ukraina) ini mulai mencari-cari, memikirkan siapa lagi yang bisa mereka andalkan. Ini bukan karena mereka berubah pikiran atau berubah pandangan, tetapi karena mereka menyadari bahwa Nazi Jerman kalah perang," lanjutnya.
Putin lalu menghubungkan mereka dengan keturunannya di Ukraina yang saat ini menghadapi invasi Rusia.
"Ini menjelaskan semuanya. Mereka adalah anggota Nazi selama ini dan mereka tetap menjadi anggota Nazi. Namun keturunan mereka (neo-Nazi) benar-benar identik dengan mereka yang kita lawan selama Perang Patriotik Hebat," kata Presiden Rusia itu menggambarkan invasinya ke Ukraina sebagai perang patriotik, dikutip dari Pravda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.