Konflik Palestina Vs Israel
Isi Tanggapan Hamas ke Israel: Setop Agresi, Tukar Sandera, Rekonstruksi Jalur Gaza
Media Lebanon menerbitkan isi tanggapan Hamas ke Israel mulai dari perjanjian tukar sandera hingga rekonstruksi Jalur Gaza.
Pada tahap kedua, Hamas akan membebaskan sandera laki-laki (warga sipil dan wajib militer) dengan imbalan tahanan Palestina.
Hamas mengincar untuk membebaskan 1.500 tahanan Palestina, termasuk 500 orang yang menerima hukuman berat di penjara Israel.
Rekonstruksi di Jalur Gaza pada tahap pertama juga akan dilanjutkan pada tahap kedua, termasuk mengakhiri pengepungan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza.
Tahap Ketiga (45 Hari)
Pada tahap ketiga, Hamas dan Israel akan menukar jenazah dari sandera dan tahanan setelah mereka diidentifikasi.
Hamas menyarankan untuk melanjutkan tindakan kemanusiaan pada tahap pertama dan kedua.
Rekonstruksi Jalur Gaza
Dalam tanggapannya, Hamas meminta mediator Qatar dan Mesir untuk memimpin upaya untuk menyelesaikan masalah berikut:
- Menyediakan alat berat untuk mengangkut puing-puing di Jalur Gaza
- Penyediaan stok medis utnuk tenaga kesehatan di Jalur Gaza
- Pembangunan kembali rumah sakit, toko roti, dan tenda/kamp perlindungan
- Memfasilitasi 60.000 rumah sementara (karavan/kontainer) dan 200.000 tenda pengungsian
- Merekonstruksi berbagai sektor termasuk jaringan listrik, komunikasi dan air
- Merekonstruksi rumah, bangunan ekonomi, dan fasilitas umum
- Melanjutkan layanan kemanusiaan dari PBB dan badan-badannnya
- Proses pertukaran sandera ini akan menyesuaikan dengan sejauh mana komitmen dicapai untuk memberikan bantuan yang memadai seperti yang disebutkan oleh Hamas.
Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 27.585 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (6/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.