Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS-Inggris vs Militan Yaman di Laut Merah, Siapa Target Houthi dan Senjata Apa yang Digunakan?

Houthi kembali menegaskan bahwa segala bentuk serangannya bertujuan sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina yang berperang melawan Israel di Gaza.

Dok. Pasukan Perancis
Foto yang dirilis Pasukan Perancis memperlihatkan api berkobar membakar kapal tanker minyak Inggris, Marlin Luanda, usai dirudal Houthi Yaman di Teluk Aden, Jumat (26/1/2024). - Houthi kembali menegaskan bahwa segala bentuk serangannya bertujuan sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina yang berperang melawan Israel di Gaza. 

Dilaporkan tidak ada korban jiwa.

Senjata apa yang digunakan dalam serangan di Yaman?

Sasaran Houthi diserang oleh jet tempur dan kapal militer militer AS, serta pesawat tempur dari angkatan udara Inggris.

Jet tempur F/A-18 dari kapal induk USS Dwight D Eisenhower, pesawat tempur British Typhoon FGR4, dan kapal perusak Angkatan Laut AS USS Gravely dan USS Carney berpartisipasi dalam serangan tersebut, menurut pejabat AS dan otoritas Kementerian Pertahanan Inggris yang dikutip oleh Associated Press.

"Kapal-kapal AS menembakkan rudal Tomahawk dari Laut Merah," papar otoritas Kementerian Pertahanan Inggris.

Serangan tersebut terjadi ketika Houthi terus melancarkan serangan rudal, drone, dan perahu terhadap kapal komersial terkait Israel serta kapal militer AS dan Inggris di Laut Merah dan Teluk Aden hampir setiap hari.

Kelompok Houthi mengatakan serangan-serangan tersebut, yang telah mengganggu perdagangan global, akan berhenti ketika Israel menghentikan tembakan di Gaza.

Peristiwa terkini perang Israel-Hamas

  • Para pejabat Mesir mengatakan mereka telah menerima tanggapan “positif” Hamas terhadap perjanjian gencatan senjata.

    Sebelumnya, kantor Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa tanggapan Hamas “sedang dievaluasi secara menyeluruh”.
  • Juru Bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Jens Laerke, mengatakan kepada wartawan bahwa “pengeboman tanpa pandang bulu di daerah padat penduduk dapat dianggap sebagai kejahatan perang”.

    Badan tersebut menyatakan keprihatinannya atas peningkatan operasi Israel di Rafah dan Jalur Gaza.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved