Jumat, 3 Oktober 2025

Bertaruh nyawa mengirim uang ke Korea Utara - 'Seperti film mata-mata'

Beberapa dari makelar menceritakan kepada BBC tentang rincian operasi rahasia mereka yang berisiko: mengirimkan uang dari Korea Selatan…

BBC Indonesia
Bertaruh nyawa mengirim uang ke Korea Utara - 'Seperti film mata-mata' 

Sejumlah orang mempertaruhkan nyawa untuk menjadi perantara bagi pembelot Korea Utara yang mengirimkan uang dari Korea Selatan ke kampung halaman mereka di Korut.

Kepada BBC, mereka membeberkan rincian operasi rahasia tersebut.

“Ini seperti film mata-mata dan orang-orang mempertaruhkan nyawa mereka,” kata Hwang Ji-sung.

Hwang adalah seorang makelar atau perantara asal Korea Selatan yang telah membantu para pembelot mengirimkan uang ke keluarga mereka di Korea Utara selama lebih dari satu dekade.

Bertahun-tahun yang lalu, warga Korea Utara menciptakan istilah "jaringan Hallasan" untuk orang yang menerima bantuan dari pembelot yang tinggal di Korea Selatan, kata Hwang.

Hallasan mengacu pada Gunung Halla, sebuah gunung berapi terkenal di Pulau Jeju, di Korea Selatan.

“Seseorang dari keluarga jaringan Hallasan dianggap sebagai keluarga yang paling diinginkan, bahkan lebih baik daripada anggota Partai Komunis,” katanya.

Sebuah survei pada tahun 2023 yang dilakukan oleh Pusat Pangkalan Data Hak Asasi Manusia Korea Utara yang mensurvei sekitar 400 pembelot Korea Utara, menemukan bahwa sekitar 63% telah mentransfer uang ke keluarga mereka di Korea Utara.

Namun kini dengan meningkatnya tindakan hukum yang keras oleh kedua negara, pengiriman uang dari Selatan ke Utara semakin berbahaya.

Pengiriman uang merupakan tugas yang kompleks dan sulit, memerlukan jaringan perantara dan kurir rahasia yang tersebar di Korea Selatan, China, dan Korea Utara.

Panggilan-panggilan rahasia menggunakan telepon selundupan dari China dilakukan di lokasi terpencil. Kode-kode pun digunakan.

Taruhannya sangat besar karena pengiriman uang ini dilarang di Korea Selatan dan Korea Utara.

Sejak tahun 2020, pemimpin Korea Utara Kim Jong un telah mengintensifkan tindakan hukum yang keras terhadap perantara untuk menghentikan aliran uang dan “ideologi dan budaya reaksioner” dari Korea Selatan.

Mereka berisiko dikirim ke kamp penjara politik yang dikenal sebagai kwan-li-so, tempat ratusan ribu orang diyakini telah tewas.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved