Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemerintah Jepang Tangguhkan Sementara Pengiriman Dana ke UNRWA

Pemerintah Jepang mengumumkan akan menangguhkan sementara dana tambahan untuk UNRWA.

Editor: Dewi Agustina
Richard Susilo
Pemerintah Jepang mengumumkan akan menangguhkan sementara dana tambahan untuk United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) atau Badan Bantuan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina. Foto Gedung Kementerian Luar Negeri Jepang di Kasumigaseki Tokyo Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang mengumumkan akan menangguhkan sementara dana tambahan untuk United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) atau Badan Bantuan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina.

"Penangguhan pengiriman pendanaan setelah staf badan-badan PBB yang beroperasi di Jalur Gaza Palestina dicurigai terlibat dalam serangan terhadap Israel oleh organisasi Islam Hamas," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Sekjen PBB Bujuk Amerika CS Lanjutkan Pendanaan UNRWA, Demi Masa Depan Pengungsi Palestina

UNRWA adalah sebuah badan pembangunan bantuan dan manusia, memberikan pendidikan, kesehatan, layanan sosial dan bantuan darurat kepada 400.000 pengungsi Palestina yang tinggal di Yordania, Lebanon dan Syria, juga di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Tentara Israel memperkuat ofensifnya dengan mengepung Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza, yang dikatakan sebagai pangkalan penting Hamas.

Pada tanggal 28 Januari, pasukan terjun payung dikirim ke pusat Khan Younis dan terlibat dalam baku tembak sengit dengan pejuang Hamas yang bersembunyi di gedung-gedung di kota.

Para pejabat kesehatan di Jalur Gaza mengatakan 26.422 orang telah tewas sejauh ini dalam serangan militer Israel.

Selain itu, Rumah Sakit Nasser di Khan Younis mengeluh bahwa banyak orang yang terluka telah dibawa masuk tetapi belum dapat mengisi kembali persediaan, dan bahan bakar untuk pembangkit listrik akan habis dalam beberapa hari ke depan.

Dengan latar belakang ini, sejumlah negara telah mengumumkan penangguhan sementara pendanaan sebagai tanggapan atas kecurigaan bahwa staf UNRWA di Jalur Gaza terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023 lalu.

Baca juga: Menlu Yordania Sebut Tidak Pantas UNRWA Disanksi Barat, karena Tuduhan kepada 12 dari 13.000 Stafnya

Selain Amerika Serikat dan Jerman, Prancis dan Jepang juga mengumumkan pada tanggal 28 Januari lalu bahwa mereka akan menangguhkan kontribusi tambahan, dan lebih dari 10 negara, terutama yang memiliki kontribusi besar, telah mengumumkan penangguhan tersebut.

Menanggapi langkah-langkah ini, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengajukan banding pada tanggal 28 Januari.

"Saya ingin Anda menjamin setidaknya kelanjutan kegiatan UNRWA, dan pemerintah Turki juga menunjukkan dalam sebuah pernyataan bahwa "rakyat Palestina lah yang akan paling menderita," dan kelanjutan dukungan di Jalur Gaza dalam bahaya," kata Guterres.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang Kobayashi merilis sebuah pernyataan.

"Kami sangat prihatin dengan tuduhan tersebut, dan kami telah memutuskan bahwa Jepang tidak punya pilihan selain menangguhkan dana tambahan sementara UNRWA sambil melakukan penyelidikan dan mempertimbangkan tindakan lebih lanjut," ujarnya.

"Kami sangat mendesak agar penyelidikan dilakukan segera dan lengkap, dan bahwa langkah-langkah yang tepat harus diambil," kata dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved