Konflik Palestina Vs Israel
Menteri Israel Akui Hamas Sulit Dikalahkan, Sebut Pejuang Palestina Kuat dan Berkuasa di Gaza
Menteri Kabinet Perang Israel Gideon Sa’ar mengatakan Hamas tidak bisa dikalahkan, lantaran pejuang Palestina tersebut kuat.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kabinet Perang Israel Gideon Sa’ar mengakui bahwa Hamas tidak dapat dikalahkan oleh tentara Israel.
Sa’ar mengakui bahwa Hamas adalah kelompok pejuang Palestina yang kuat dan berkuasa di Gaza.
'Hamas masih jauh dari kekalahan,' kata Sa’ar.
Bertahannya kubu Hamas di Gaza meskipun ada serangan Israel adalah tanda kekuatan kelompok tersebut.
Sehingga menurutnya tidak ada alternatif selain pemerintahan Hamas di Gaza.
“Jika ada yang berpikir bahwa akan ada alternatif lain selain kekuasaan Hamas di Jalur Gaza, hal itu tidak akan terjadi, lanjut Sa’ar mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel, mengutip Anadolu Agency.
Pekan lalu, pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid meminta para menteri dari Partai Biru dan Putih, termasuk Gantz dan Sa'ar, untuk mundur dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.
Usai adanya respons terhadap kebijakannya dalam perang Israel Vs Hamas yang sedang berlangsung.
Namun, Sa'ar, salah satu tokoh terkemuka Partai Biru Putih yang menentang perang, mengatakan penting untuk mempertahankan pemerintahan darurat karena Israel masih dalam keadaan perang.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza.
Setidaknya 24.285 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Hamas Telah Merilis Video Baru, Umumkan Dua Tawanan Israel Tewas dalam Pemboman oleh Israel di Gaza
Dan 61.154 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Menurut PBB, 85 persen penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.
30.000 IDF Berpotensi Cacat usai Perang di Gaza
Sebuah data menunjukkan sekitar 30.000 pasukan pertahanan Israel (IDF) berpotensi mengalami cacat usai bertempur dan melakukan agresi di Gaza, Palestina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.