Sabtu, 4 Oktober 2025
Deutsche Welle

Menambang energi Panas Bumi dari Bekas Tambang Batu Bara

Kota Bochum ingin memanaskan distrik baru dengan panas dari tambang batu bara lama. Potensinya sangat besar. Kota di seluruh dunia…

Deutsche Welle
Menambang energi Panas Bumi dari Bekas Tambang Batu Bara 

Bochum saat ini sedang menyelidiki apakah poros batu bara tua lainnya dari belasan tambang tua di wilayah kota juga dapat digunakan. Sekitar sepuluh hingga dua belas megawatt dapat dihasilkan per poros. Jika cukup banyak tambang tua yang terhubung ke jaringan pemanas distrik kota, sekitar 370.000 penduduk akan bisa mendapatkan pasokan listrik di masa depan.

Kota-kota lain di wilayah Ruhr juga telah merencanakan proyek serupa untuk pasokan pemanas mereka.

Namun Raube menekankan bahwa diperlukan teknologi tambahan agar pasokan panas netral iklim dapat tercapai pada 2045. Ia melihat potensi lebih lanjut dari jaringan pemanas distrik pada energi panas bumi dalam, energi panas matahari, dan hidrogen hijau. Kayu dan limbah panas dari pusat data dan saluran pembuangan juga dapat dimanfaatkan.

Potensi besar energi panas bumi di seluruh dunia

Proyek Bochum adalah "sistem pembangkitan dan distribusi pemanas dan pendingin paling modern yang saya ketahui di Jerman," kata Prof. Rolf Bracke, Kepala Institut Fraunhofer untuk Infrastruktur Energi dan Energi Panas Bumi di Bochum.

Ia melihat bahwa nantinya, gedung-gedung dan perusahaan-perusahaan tidak hanya mengonsumsi energi, tetapi juga memproduksi panas sendiri dan menjualnya ke utilitas kota.

Pusat pengolahan data adalah contohnya. Di satu sisi, pusat ini punya kebutuhan pendinginan yang tinggi, namun pada saat yang sama menghasilkan panas dan dapat melepaskannya ke jaringan pemanas perkotaan.

Bracke melihat potensi besar di seluruh dunia dalam menggunakan tambang tua dan bisa menjadi "pilar penting bagi pasokan energi masa depan."

Selain dipasangkan dengan pompa panas, poros batu bara berisi air juga ideal untuk menyimpan energi panas matahari, menurut pakar energi panas bumi ini. Dalam sistem yang besar, air dipanaskan oleh matahari di musim panas dan dipompa ke dalam lubang batu bara yang dalam. Karena lapisan batuan yang mengandung karbon terinsulasi dengan baik, panas yang disimpan dengan cara ini dapat digunakan untuk jaringan pemanas distrik di musim dingin.

(ae/hp)

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved