Konflik Palestina Vs Israel
Serang Gaza Tengah, IDF Klaim Bunuh Komandan Pasukan Nukhba Hamas yang Pimpin Serangan 7 Oktober
IDF mengklaim pihaknya telah membunuh komandan kompi pasukan elit Nukhba Hamas, Minggu (31/12/2023).
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah membunuh komandan kompi pasukan elite Nukhba Hamas, Adel Msammah.
Komandan pasukan Nukhba itu diklaim dibunuh di Deir al Balah, Gaza tengah, dalam serangan udara Israel pada Minggu (31/12/2023) malam.
Adel Msammah disebut memerintahkan Nukhba melakukan serangan terhadap Kissufim pada 7 Oktober 2023 lalu.
Adel Msammah juga diklaim mengarahkan anggota Hamas lainnya untuk menyerang komunitas perbatasan Be'eri dan Nirim.
“Setelah itu, Msammah memimpin pertempuran di Jalur Gaza melawan pasukan kami,” kata IDF, Senin (1/1/2024), dilansir The Times of Israel.
Baca juga: Sudah Muak dengan Pemerintahnya, Banyak Remaja Israel Tolak Gabung IDF untuk Lawan Hamas
Sementara itu, di Gaza utara, pasukan cadangan Brigade Yiftah menggerebek beberapa lokasi Hamas dan Jihad Islam di lingkungan Shejaiya Kota Gaza.
IDF menambahkan pasukan itu juga menemukan gudang senjata di sebuah masjid.
Selama operasi tersebut, anggota Hamas meluncurkan mortir ke arah pasukan Israel.
IDF mengatakan sebuah drone mengidentifikasi sel tersebut dan menyerang mereka.
Di Khan Younis, Gaza selatan, pasukan Brigade Komando mengidentifikasi agen Hamas yang meluncurkan roket, dan mengarahkan sebuah pesawat untuk menyerang mereka.
Dalam semalam, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Israel terus menyerang lokasi di Jalur Gaza, membantu pasukan darat dalam melakukan manuver melawan Hamas.
Baca juga: Saat Malam Tahun Baru, Hamas Hujani Israel dengan Puluhan Roket, Dapat Tepuk Tangan dari Warga Gaza

Sebelumnya, militer Israel mengatakan pasukannya berada di jantung kota Khan Younis di Gaza selatan yang diklaim sebagai markas besar Hamas dan rumah bagi pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang diduga dalang serangan 7 Oktober.
Membunuh Yahya Sinwar adalah salah satu tujuan serangan Israel di Gaza selatan.
“Saya tidak yakin apa yang harus saya pikirkan tentang Sinwar, apakah dia akan bertempur sampai mati atau dia menyelinap keluar,” kata mantan komandan pasukan khusus elit, Doron Avital, kepada CBS News, Kamis (7/12/2023).
“Tidak ada yang tahu bagaimana perilaku komandan organisasi semacam itu,” sambung Avital.
Baca juga: Warga Tel Aviv Nyamar Jadi Tentara Israel, Curi Uang dan Senjata di Jalur Gaza
Di sisi lain, pada konferensi pers tahun 2021 yang dihadiri jurnalis internasional, Yahya Sinwar mungkin bisa memberikan petunjuk.
“Hadiah terbaik yang bisa diberikan oleh para pemimpin pendudukan kepada saya adalah membunuh saya, karena sejak kecil, saya dibesarkan dengan cara yang mengajarkan saya untuk mengorbankan hidup saya demi negara ini,” kata Sinwar.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, pertempuran darat yang sengit sedang berlangsung di pusat Khan Younis, ketika warga Palestina pada tahun 2024 mulai berlindung dari serangan Israel.
Israel mengatakan akan menarik pasukan cadangan dari invasi darat ke Gaza sehingga pasukan dapat mendapatkan kekuatan untuk pertempuran di masa depan.
Tentara Amerika Serikat (AS) telah menyerang tiga kapal Houthi di Laut Merah, yang menewaskan 10 pejuang.
Baca juga: Tentara Israel Tawanan PFLP Tewas Kena Serangan Udara, Brigade Martir Rebut Data Penting Israel

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan pihaknya mencatat 1.825 pembantaian Israel di Gaza dalam 85 hari terakhir.
Pasukan AS di Laut Merah tidak akan mencegah Houthi mendukung Gaza, kata Brigadir Jenderal Houthi Yahya Saree.
Juru bicara Tony Blair membantah laporan berita Israel bahwa mantan perdana menteri Inggris akan berperan dalam evakuasi sukarela warga Palestina dari Gaza.
Setidaknya 21.822 orang telah tewas dan 56.451 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas yang direvisi dari serangan 7 Oktober di Israel mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.