Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Belanda Siap Kirim 18 Jet Tempur F-16 ke Ukraina, Rusia Anggap Target Sah

Keinginan Ukraina memiliki jet tempur F-16 bakal jadi kenyataan. Belanda menyatakan segera menyiapkan 18 dari 24 unit yang pernah dijanjikan

Editor: Hendra Gunawan
JUNI KRISWANTO / AFP
Ilusrasi pesawat tempur F-16 milik TNI AU 

TRIBUNNEWS.COM -- Keinginan Ukraina memiliki jet F-16 bakal jadi kenyataan. Belanda menyatakan segera menyiapkan 18 dari 24 unit yang pernah dijanjikan.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan, keputusan tersebut menegaskan komitmen Belanda yang tidak pernah berkurang untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina

“Saya juga memberi tahu Presiden Volodymyr Zelensky tentang keputusan pemerintah kami,” katanya di X (sebelumnya Twitter), setelah pembicaraan telepon dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-666: Serangan Balasan Gagal, Inggris Sebut Kyiv Pilih Defensif

Pengiriman F-16 merupakan salah satu elemen terpenting dari perjanjian yang dibuat mengenai dukungan militer untuk Ukraina.

"Selain izin ekspor, sejumlah kriteria lain juga masih harus dipenuhi sebelum pengiriman dapat dilakukan, termasuk persyaratan personel dan infrastruktur," ujarnya.

Keputusan Dewan Eropa baru-baru ini memulai pembicaraan aksesi dengan Ukraina juga muncul selama pembicaraan tersebut.

“Belanda siap membantu Ukraina seiring mereka terus berupaya melakukan reformasi yang diperlukan dalam proses aksesi,” katanya.

Selain itu, Belanda akan “melakukan segala upaya” untuk memastikan Dewan Eropa dapat mengambil keputusan ketika bertemu kembali pada bulan Februari 2024 untuk membahas dukungan keuangan kepada Ukraina.

Belanda, Denmark dan beberapa negara Barat lainnya kini sibuk membantu melatih pilot Ukraina sebelum rencana transfer sejumlah jet tempur ke Ukraina.

Belanda memiliki 42 pesawat, yang secara bertahap digantikan oleh F-35 yang lebih modern.

Sebelumnya, pejabat Belanda menyatakan siap mentransfer sebanyak 24 jet tempur ke Ukraina, sedangkan sisanya akan digunakan untuk pelatihan pilot.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-666: Serangan Balasan Gagal, Inggris Sebut Kyiv Pilih Defensif

Jet tempur F-16 buatan AS untuk Ukraina sudah mulai berdatangan di pusat pelatihan di Amerika Serikat, Denmark dan Rumania.

Para sekutu Kyiv berharap pesawat modern ini dapat mendorong pesawat Rusia lebih jauh dari garis depan, menargetkan pemancar radar dengan lebih efektif, dan memburu lebih banyak rudal jelajah.

Reuters melaporkan, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhnyi mengatakan pada bulan November bahwa F-16 sekarang akan “kurang membantu” dibandingkan tahun lalu karena Rusia punya waktu untuk meningkatkan pertahanan udaranya.

Namun pesawat-pesawat tersebut akan membantu mengatasi masalah yang terus terjadi sejak awal invasi pada bulan Februari 2022: pesawat tempur Rusia yang lebih modern sulit dilawan oleh militer Ukraina dengan pesawat tempurnya yang sudah tua.

Rusia Anggap Target Sah

Ancaman Moskow merupakan salah satu tantangan penting dalam pengiriman F-16 ke Kyiv, karena hal ini akan membuat wilayah negara Ukraina dan NATO menjadi tuan rumah jet tempur tersebut di bawah serangan Rusia.

Dikutip dari Eurasian, Rusia telah memperingatkan bahwa penggunaan pesawat NATO dari Eropa terhadap Rusia akan menandai negara-negara yang menampung jet-jet tersebut sebagai “target yang sah.”

Hal ini membahas tentang rendahnya peluang bertahan hidup pesawat perang Amerika dibandingkan pesawat tempur dan pertahanan udara Rusia.

F-16 yang beroperasi dari negara-negara NATO melawan Rusia dan mendukung Ukraina menjamin bentrokan langsung antara Rusia dan AS/Eropa dalam perang yang berlangsung hampir dua tahun ini. Jika Rusia menargetkan negara-negara NATO dalam serangan balasan, maka Rusia mengamanatkan aliansi tersebut untuk membalas dengan cara yang sama berdasarkan piagamnya.

Kepala delegasi Rusia untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Konstantining Govrilov, memperingatkan “tindakan pembalasan jika Kyiv menggunakan pangkalan udara NATO untuk mengerahkan pesawat tempur Barat yang dipindahkan ke Ukraina.”

Menariknya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova telah berulang kali memperingatkan selama beberapa bulan terakhir bahwa ada peringatan resmi sebelumnya mengenai pangkalan udara NATO yang menjadi “target sah” jika digunakan untuk operasi melawan negaranya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved