Konflik Palestina Vs Israel
Tentara Israel Kedapatan Tertawa Cekikikan saat Jenderalnya Beri Pengarahan soal Penembakan Sandera
Video tentara Israel yang tertawa saat jenderalnya berbicara serius soal penembakan sandera, viral di media sosial dan memicu kecaman.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang diunggah akun resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di X, Senin (18/12/2023), viral dan sudah dilihat 5 juta kali.
Video tersebut menampilkan Staf Umum Letnan Jenderal Herzi Halevi yang berbicara kepada tentara Divisi ke-99 di Gaza untuk tidak menembak orang yang menyerah.
Namun, tepat saat video dimulai, tentara di samping Halevi terlihat baru saja selesai tertawa.
Mengutip Daily Dot, beberapa tentara lainnya juga terlihat menertawai sesuatu saat Halevi berbicara dengan wajah serius.
“Saya katakan dengan sederhana. Situasi ini sangat sulit dan menyakitkan, dan tidak ada yang akan datang dan mengatakan sebaliknya,” kata Halevi, menurut subtitle video yang diunggah oleh IDF.
“Tetapi lebih dari itu, dan kita semua memahami hal ini, saya tidak perlu datang dan memberi tahu Anda hal ini."
Baca juga: Ancaman Houthi Yaman untuk Amerika: Laut Merah akan Jadi Kuburanmu
"Saya beri tahu Anda bahwa situasi ini bisa tidak terjadi dengan mudah."
Halevi melanjutkan dengan mengatakan bahwa tentara IDF harus menggunakan kepala mereka dalam pertempuran.
Meskipun ia tidak menyalahkan tentara yang menembak tiga sandera Israel Jumat (15/12/2023) lalu, Halevi ingin tentaranya memastikan mereka melakukan sesuatu dengan benar.
Israel mengakui pada hari Sabtu bahwa mereka tidak sengaja menembak mati tiga sandera Israel yang melarikan diri dari Hamas di lingkungan Shijaiyah di Kota Gaza, lapor Associated Press.
Ketiga sandera itu bertelanjang dada, tidak bersenjata, dan bahkan mengibarkan bendera putih untuk menunjukkan bahwa mereka menyerah, menurut militer Israel.
Namun, seorang tentara mengira orang-orang tersebut adalah ancaman, meskipun mereka berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani.

Baca juga: Ayah dari Sandera yang Ditembak Pasukan Israel Kecam Netanyahu: Kau Bunuh Anakku Dua Kali
Tentara Israel akhirnya melepaskan tembakan, menewaskan dua sandera.
Sementara itu, sandera ketiga sempat berlari masuk ke gedung dalam keadaan terluka.
Namun, ketika dia keluar lagi, dia ditembak dan terbunuh, lapor New York Times.
“Anda melihat dua orang, mereka mengangkat tangan dan tanpa baju, luangkan waktu dua detik, dan saya ingin memberi tahu Anda sesuatu yang sama pentingnya, dan jika dua warga Gaza dengan bendera putih keluar untuk menyerah mengapa kita menembak mereka? Sama sekali tidak. Sama sekali tidak. Itu bukan IDF,” lanjut Halevi.
Ia lalu memerintahkan para prajurit untuk menyebarkan pesan tersebut kepada pasukan lainnya.
"Menahan untuk tidak tertawa di video 2 menit saja tidak bisa," tulis @jewdas, sebuah organisasi Yahudi Inggris sayap kiri bersamaan dengan tangkapan layar momen di awal video ketika beberapa tentara terlihat seperti sedang tertawa cekikikan.
“Sungguh aneh melihat tentara di sini tertawa dan nyengir saat diskusi mengenai pembunuhan warga sipil," tambah @MouseSized.
Yang lain mengklaim bahwa IDF merasa perlu untuk mengunggah video seperti ini sebagai bukti bahwa mereka kalah dalam pertarungan media dalam peperangan.
“Ketika Anda harus memfilmkan dan mempublikasikan pidato Panglima IDF di mana dia mengingatkan pasukan bahwa mereka tidak boleh membunuh orang yang jelas-jelas menyerah, Anda sudah kalah dalam pertempuran,” tulis @Seamus_Malek.
Di sisi lain, fakta bahwa video tersebut direkam di depan dinding yang bertuliskan grafiti kata “shalom”, yang berarti “damai” dalam bahasa Ibrani, juga membuat beberapa orang mempertanyakan seberapa asli video tersebut.

Baca juga: Larang Kapal Israel Berlabuh di Pelabuhan Malaysia, PM Anwar: Ini Respons terhadap Perang di Gaza
“Anda tahu ini bukan propaganda perang karena mereka memastikan adanya tulisan 'shalom' di dinding sebagai latar belakang dan dibingkai agar selalu terlihat,” tulis @saoirsefashion.
Warganet lain mempertanyakan mengapa peringatan seperti ini baru muncul sekarang, setelah ada warga sipil Israel terbunuh di tangan tentaranya sendiri.
Hingga saat ini, setidaknya 19.667 orang di Gaza terbunuh akibat serangan Isral sejak 7 Oktober 2023, mengutip Al Jazeera.
Jumlah itu tidak termasuk lebih dari 8000 orang yang hilang dan sekitar 300 orang di Tepi Barat.
Sementara dari sisi Israel, jumlah orang yang tewas direvisi lagi menjadi 1.139 setelah sebelumnya dari 1.400 menjadi 1.200.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.