Konflik Palestina Vs Israel
Serangan Udara Israel di Rafah Terekam Jurnalis Al Jazeera saat Siaran Langsung, Sasar Rumah Sakit
Rafah dihujani serangan udara Israel pada Rabu (20/12/2023). Serangan tersebut menimpa ke sebuah Rumah Sakit Kuwaiti.
TRIBUNNEWS.COM - Israel melakukan serangan udara di dekat Rumah Sakit Kuwaiti di Rafah, selatan Gaza, pada Rabu (20/12/2023).
Bahkan, serangan tersebut terekam ketika jurnalis Al jazeera bernama Hani Mahmoud tengah melakukan peliputan.
Berdasarkan rekaman video yang diunggah Aljazeera di akun X (dulu Twitter) resminya, tampak serangan udara Israel menyasar sebuah gedung tingkat berwarna cokelat yang disebut adalah Rumah Sakit Kuwaiti.
Pada saat yang bersamaan banyak warga setempat yang tengah berjalan di kawasan tersebut langsung berlarian menyelamatkan diri.
Baca juga: IDF Klaim Bunuh Pemodal Hamas di Rafah, Sebut Sudah Sokong Dana Bertahun-tahun
Tak hanya sekali, serangan udara Israel dilakukan sebanyak tiga kali dan menyasar Rumah Sakit Kuwaiti.
"Ya Tuhan, apa Anda mendengar itu? Ya Tuhan. Itu adalah rumah sakit (Kuwaiti). Ya Tuhan," kata Hani.
Bahkan, pada saat yang bersamaan, ambulans yang akan keluar dari Rumah Sakit Kuwaiti pun terjebak macet lantaran warga sekitar berlarian menyelamatkan diri.
Masih berdasarkan pantauan jurnalis Al Jazeera, serangan tersebut juga mengakibatkan masjid yang dekat dengan Rumah Sakit Kuwaiti rata dengan tanah.
Selain itu, dua rumah juga mengalami rusak akibat serangan udara Israel itu.
Israel Turut Serang Kamp Pengungsian Jabalia, 56 Orang Tewas

Sebelum serangan udara Israel di Rafah, insiden serupa juga terjadi di kamp pengungsian Jabalia, Gaza Utara.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan akibat serangan tersebut, 56 orang tewas dan 110 lainnya mengalami luka-luka.
Korban tewas dan luka-luka tersebut pun telah dibawa ke Pusat Medis Jabalia pada Rabu pagi.
Namun, beberapa orang masih dievakuasi lantaran tertimbun bangunan akibat serangan dari Israel tersebut.
Baca juga: Israel Tawarkan Gencatan Senjata Seminggu ke Hamas, tapi 40 Sandera Harus Dibebaskan
Adapun serangan itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, tiba di Tel Aviv untuk menghadiri pertemuan dengan para pemimpin Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.