Gibran, Mahfud MD, Muhaimin dan debat cawapres 2024 - Apa saja yang perlu diketahui?
Debat calon wakil presiden (cawapres) pada Jumat (22/12) nanti diharapkan tidak sekadar mengumbar jargon tapi membeberkan langkah…
"Koperasi juga penting kira-kira bagaimana komitmen mereka pada koperasi? Karena misalnya di Selandia Baru koperasi menjadi motor penggerak ekonomi."
"Di Selandia Baru, 30% ekspor susu dikelola oleh koperasi, di Singapura 62% ritel dikuasai koperasi. Di Indonesia bagaimana?"
Kalau melihat janji capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tentang akses permodalan sebesar Rp10 juta kepada anak muda, Hempri Suyatna menyebutnya bukan gagasan baru.
Sebab ide tersebut mirip seperti program Kartu Prakerja. Hanya saja yang jadi persoalan laten tidak ada pendampingan dari pemerintah ketika membangun usaha.
"Yang penting tidak cuma modal, tapi pendampingan. Dikasih modal tapi enggak ada pendampingan ya akan gagal.."
Adapun janji capres-cawapres Prabowo-Gibran soal kredit start-up milenial, menurut Hempri juga tergantung pada pendampingan.
Pengamatannya selama ini dari ribuan calon start-up bermunculan, yang berhasil di bawah 10%.
Sementara janji capres-cawapres Ganjar-Mahfud yang akan mengalokasikan 40% tempat usaha di ruang publik bagi pelaku UMKM diperkarakan bakal sulit terwujud selama tidak ada aturan yang mengikat.
Pasalnya kebijakan itu sebetulnya sudah di UU Cipta Kerja, hanya saja kata dia, "kurang kuat menjamin kuota 40% itu terlaksana di lapangan."
Ketika debat berlangsung, Hempri berharap masyarakat tidak terperdaya oleh jargon-jargon yang dilontarkan para cawapres.
Publik, sambungnya, harus mengamati bagaimana masing-masing cawapres mengelaborasi jawabannya dalam bentuk tindakan konkret.
Apakah debat cawapres penting dan berpengaruh pada elektabilitas?
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, mengatakan debat cawapres sama pentingnya dengan debat capres.
Sebab debat ini bagian dari evaluasi publik terhadap kapasitas dan kapabilitas cawapres.
Dengan menyaksikan debat, pemilih akan berusaha memverifikasi secara langsung apakah gambaran yang ditampilkan di lembaga survey benar-benar nyata atau tidak.
"Yang akan menentukan apakah kira-kira cawapres bisa menerjemahkan hal-hal yang sulit dan kompleks dengan bahasa yang mudah," ujar Wasisto kepada BBC News Indonesia.
"Kedua yang akan dilihat bagaimana cawapres ini punya pemikiran yang genuine, karena selama ini cawapres dianggap sebagai ban serep."
"Karena itu kalau jawabannya hanya mengiyakan, setuju saja ya itu bisa jadi sinyal bahwa kualitasnya segitu aja..."
Tapi lebih dari itu, Wasisto menilai ketiga cawapres memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Untuk Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD diperkirakan akan lebih lugas menjawab pertanyaan dari panelis lantaran punya pengalaman atau jam terbang tinggi di pemerintahan dan parlemen.
"Dengan pengalaman itu jadi keuntungan tersendiri dari cawapres meramu pertanyaan. Kebalikannya di sini yang jam terbangnya belum seberapa pasti agak kurang."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.