Dubes RI untuk Vatikan : Gereja Katolik Tidak akan Mengakui Perkawinan Sejenis
Kata Trias, doktrin dalam Katolik menyebutkan bahwa perkawinan adalah antara laki-laki perempuan untuk selamanya
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono menegaskan, Gereja Katolik tetap memegang teguh doktrin perkawinan Katolik.
Karena itu, Gereja Katolik tidak mengakui adanya perkawinan sejenis meskipun memberkati mereka.
"Tetapi, bukan berkat sebagai tanda atau pengesahan perkawinan. Dengan kata lain, pemberkatan pasangan sesama jenis tidak sama dengan sakramen pernikahan melainkan berkah biasa sebagaimana diberikan kepada semua orang," kata Dubes Trias melalui keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023).
Ini disampaikan saat dimintai tanggapannya soal pemberitaan yang menyebut Vatikan memberikan izin pemberkatan terhadap pasangan sesama jenis.
Kata Trias, doktrin dalam Katolik menyebutkan bahwa perkawinan adalah antara laki-laki perempuan untuk selamanya.
Doktrin Katolik tentang perkawinan itu abadi, tidak akan berubah; dari dahulu hingga sekarang, dan mendatang.
Baca juga: Paus Fransiskus Setujui Pemberkatan Pasangan Sesama Jenis tapi Ada Beberapa Syarat
Prinsip Perkawinan Katolik seperti yang tertulis dalam dokumen "Fiducia Supplicans" (Memohonkan Keyakinan") adalah perkawinan Katolik merupakan “persatuan yang eksklusif, stabil, dan tidak dapat diceraikan antara seorang pria dan seorang wanita yang secara alamiah terbuka untuk menghasilkan keturunan”
Keyakinan ini didasarkan pada doktrin Katolik abadi tentang perkawinan.
Maka, hanya dalam konteks inilah hubungan seksual menemukan maknanya yang alamiah, tepat, dan sepenuhnya manusiawi. Doktrin Gereja tentang hal ini tetap dipegang teguh.
Dengan kata lain, ajaran resmi Gereja Katolik sejak dahulu kala, tentang pernikahan tidak akan berubah. Pernikahan sah di dalam Gereja Katolik tetap hanya terjadi antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dan bersifat monogam demi kelanjutan keturunan dan menghidupi kasih Allah yang tercurah melalui kehidupan keluarga.
"Dari ketentuan ajaran tersebut, jelas kalau pernikahan sejenis itu tentu bukan prinsip perkawinan Katolik," kata Trias di sela-sela mendampingi Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, yang mengikuti kegiatan penjurian Zayed Award, di Roma Italia, Rabu (20/12/2023) siang.
Paus Fransiskus tentu akan mempertahankan doktrin perkawinan yang abadi tersebut. Sehingga, tidak akan mungkin Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, merestui perkawinan sesama jenis.
Kelompok LGBT
Tentang kelompok LGBT, kata Trias, mereka tidak bisa dinafikan keberadaannya. Karena memang ada. Bagaimana kita mensikapi mereka. Tentu itu pertanyaannya.
Kalau ditanya, apakah Paus Fransiskus mengizinkan para imam memberkati mereka? Berkat adalah karunia atau pemberian secara cuma-cuma dari Tuhan untuk membawa kebaikan dalam hidup manusia. Itulah misi Gereja, memberikan kebaikan hidup manusia, membawa damai.
Maka Gereja Katolik memberkati semua umat manusia, tanpa kecuali. Kelompok LGBT juga menerima berkat sebagai manusia sama seperti yang lainnya. Mereka juga manusia.
Misa Pelantikan Paus Leo XIV Digelar 18 Mei di Vatikan, Bakal Dihadiri Pemimpin Dunia |
![]() |
---|
Ternyata Segini Gaji Paus Leo XIV yang Jabat Jadi Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Seluruh Dunia |
![]() |
---|
Alasan Robert Prevost Gunakan Nama Paus Leo XIV, Mengambil dari Garis Keturunan Leo yang Agung |
![]() |
---|
Mengenal Cerobong Asap di Momen Konklaf Paus Baru, Penanda saat Upacara Rahasia, Apa Kegunaannya? |
![]() |
---|
Kardinal Umumkan Konklaf untuk Pilih Paus Baru Digelar 7 Mei 2025, Ini 5 Kandidat Kuatnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.